Hey..hey…bangun Zal…!, seru Umar dan temen-teman lainnya sambil menepuk pundakku membuatku tersentak dan terbangun dari tidur.
“Ah… kalian ngagetin aja”, kataku dengan suara lirih masih dengan mata yang tertutup.
“Ada apaan sih, pagi-pagi dah bangunin orang” tanyaku dengan suara setengah sadar disertai dengan perasaan jengkel.
“Kita mau ke Piramid, mau ikut nggak ?”. kata Ryan yang berdiri didepan pintu kamarku.
Keinginan untuk jalan-jalan ke wisata Piramid memang telah lama aku impikan. Maklum sudah empat tahun aku hidup di Pharaoh city ini, namun belum sekalipun aku berkunjung ke Piramid. Berbeda dengan temen-temenku yang lain. Baru seminggu menginjakkan kaki di Mesir, mereka sudah menyempatkan waktunya untuk berkunjung kesana. Bukan karena aku malas untuk jalan kesana, tapi banyaknya urusan dan kegiatan-kegiatan organisasi yang membuat niat ini selalu terhalang untuk jalan-jalan ke Piramid. Salah satu pusat wisata mesir yang selalu ramai dikunjungi oleh turis-turis asing dari berbagai mancanegara.
“Mau…mau…! Ngomong dong kalo mau jalan-jalan kesana”. Jawabku dengan penuh semangat seakan-akan rasa kantuk yang menjerat mataku hilang begitu saja saat temen-temanku menyebut nama PIRAMID.
“Kalo begitu tunggu ya, ane mandi dulu”. Dengan secepat kilat kusambar handuk kesayanganku dan menyerobot masuk kekamar mandi tanpa menghiraukan temen-temenku yang menertawakan tingkahku.