tag:blogger.com,1999:blog-76056355173719040572024-02-07T05:20:56.125+03:00Dunia SahabatDunia ini ibaratnya hanyalah tempat persinggahan, dan kita tak ubahnya seorang musafir yang sedang menempuh perjalanan panjang, menuju ketempat yang sebenarnya yaitu akhirat...SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-32152159947129284642011-05-10T04:55:00.002+03:002011-05-10T05:59:53.386+03:00Anugerah Yang Terindah<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><b><br />
</b><br />
<b><br />
</b><br />
<b></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWSWA3jwdufe2H7WrzZdkDHnPES1njb-6pEbunlu7y2PlGthTcCRPCxDYEfnOPyZzJ8weLJSyX6K5xb2x6qaS99hrMJYstbO_KZWotlMmINg1QgZH4aEkuAOIpoqCccVmukvRIS6dMk3CE/s1600/mawar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="145" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWSWA3jwdufe2H7WrzZdkDHnPES1njb-6pEbunlu7y2PlGthTcCRPCxDYEfnOPyZzJ8weLJSyX6K5xb2x6qaS99hrMJYstbO_KZWotlMmINg1QgZH4aEkuAOIpoqCccVmukvRIS6dMk3CE/s200/mawar.jpg" width="200" /></a></div><br />
<br />
<i>Ia terlahir sebagai sebuah ke indahan</i><br />
<i>sebagai pembangkit jiwa-jiwa yang tertidur</i><br />
<i>ia hadir sebagai penyejuk jiwa dan qurratu a'yunin</i><br />
<i>dan ia pun tampil sebagai perhiasan dunia</i><br />
<i>takkala jiwanya terbentuk dalam cahaya keimanan</i><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<i>keindahannya....</i><br />
<i>keanggunannya...</i><br />
<i>pesonanya...</i><br />
<br />
<i>menghadirkan sebuah melodi kehidupan</i><br />
<i>sebab ia ada sebagai anugerah terindah para Adam</i><br />
<i>ia mampu menjadi insprisai kekuatan</i><br />
<i>dan ia mampu berdiri sebagai sumber kekuatan</i><br />
<i>yang padanya kunci sebuah kesuksesan</i><br />
<br />
<i>saat galau hadir...ia ada untuk ketenangan</i><br />
<i>saat jiwa resah...ia hadir untuk menghibur</i><br />
<i>ia menghadirkan kebahagian</i><br />
<i>melalui getar dawai cinta dalam dirinya...</i><br />
<i>ia sebagai lambang kasih sayang dan kelembutan</i><br />
<br />
<i>yang menghiasi kehidupan dunia</i><br />
<i>seperti yang tertulis dalam sabda Rasul</i><br />
<i>"sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah"</i><br />
<br />
Makassar, 10-05-2011<br />
[ By Augush Elbugiesy ]<br />
<br />
<b><i>“Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah”</i></b><br />
<b><i></i></b><br />
<br />
Itulah sabda Nabi sebagai pujian atas mulianya kaum hawa. Dengan konsekwensinya adalah kesholehan. Karena hanya dengan begitu ia mampu tampil sebagai penopang dakwah, hadir sebagai penyejuk jiwa, sebagai ketanangan dalam pikiran. Telah kita saksikan banyak kisah kesuksesan dalam lembaran-lembaran sejarah, yang semuanya itu tidak pernah lepas dari peranan seorang wanita.<br />
<br />
Kisah kesuksesan dakwah Rasulullah tidak lepas dari dukungan Istri tercintanya yaitu Khadijah. Kesuksesan Napoleon Boneparte juga tidak terlepas dari peranan dan kesetiaan Istrinya. Eva Braun, yg dengan kesetiaannya hingga mau mati demi mendampingi sang kekasihnya Adolf Hitler.<br />
<br />
<b><i>“Behind the Great Man There is a Good Women! “ </i></b><br />
<b><i></i></b><br />
<br />
Nah…! Mari kita mengutip satu kisah menakjubkan yg pernah terjadi di zaman Rasulullah saw. Dalam sebuah sirah yang menceritakan bagaimana kehidupan keluarga Salamah. Terukirlah sosok seorang wanita yang dipuji oleh Rasulullah. Ketika Abu Salamah menceritakan kisahnya kepada Rasulullah sebagai berikut :<br />
<br />
<i>“Ketika Abu Salamah kembali dari perjalanan jauh sepulang dari berjihad di jalan Allah, ia pun menyempatkan shalat sunnah dua rakaat di masjid, lalu ia pun masuk kerumahnya dan ia telah mendapati Ummu Salamah telah berdandan cantik untuk menyambut kedatangannya.</i><br />
<br />
<i>Setelah mencium tangan Abu Salamah, sang istri membasuh kaki Abu Salamah dan menghidangkan minuman. Ketika Abu Salamah menanyakan anaknya Ummu Salamah dengan suara lembut mengatakan bahwa anaknya sedang istrahat. Lalu ia mempersilahkan Abu Salamah untuk mandi karena ia telah menyiapkan air hangat dan keperluannya. Setelah selesai, Abu Salamah menikmati hidangan makan malam yg lezat. Dan malam itu Abu Salamah mendapatkan pelayanan yg sempurna dari sang istri.</i><br />
<i></i><br />
<br />
<i>Hingga ke esokan harinya setelah mandi besar Abu Salamah menunaikan shalat di masjid, terasa segar jiwa dan raganya atas pelayanan sang istri. Ketika kembali kerumah didapatinya Ummu Salamah telah menyiapkan minuman untuknya dan mengatakan maksudnya untuk berbincang dengan Abu Salamah.</i><br />
<i></i><br />
<br />
<i>“Bagaimana menurut kanda kalau ada seseorang yg menitipkan sesuatu kepada orang lain kemudian orang tersebut mengambil kembali haknya, apakah wajar untuk dikembalikan ?”. Tanya sang Istri lembut kepada Abu Salamah.</i><br />
<i></i><br />
<i>“Ya, suatu kewajaran, karena ia adalah pemilik sesuatu itu maka ia berhak untuk mengambilnya kembali” jawab Abu Salamah.</i><br />
<i></i><br />
<br />
<i>“Bagaimana jika itu adalah anak kita?” Tanya Ummu Salamah lembut.</i><br />
<i></i><br />
<br />
<i>“Maksud adinda, anak kita,…!” kata Abu Salamah.</i><br />
<i></i><br />
<br />
<i>“Ya, anak kita adalah titipan Allah. Dan Sang Pemilik ingin mengambilnya kembali ke sisi-Nya,” jawab Ummu Salamah tenang.</i><br />
<i></i><br />
<br />
<i>Abu Salamah terdiam, kemudian dijelaskan dengan lemah lembut oleh sang istri perihal kepergian anaknya yang meninggal karena sakit. Lalu hal itu di adukan oleh Abu Salamah kepada Rasulullah. Dan Rasulullah pun bersabda, : “Ummu Salamah wanita shalehah, kelak ia akan menghuni surga bersama anak dan suaminya”.</i><br />
<i></i><br />
<br />
<b><i>Subhanallah…!</i></b><br />
<b><i></i></b><br />
<br />
Sebuah hikmah dari peristiwa yang menggugah hati. Yang mungkin sangat sulit kita temukan di zaman sekarang ini. Kisah bagaimana Ummu Salamah yg ditinggal oleh suaminya tetap sabar dan tegar dalam menghadapi musibah yang menimpa keluarganya.Yang mengantarkan ia pada keridhaan Allah dan Rasul-Nya.<br />
<br />
<b><i>“Sungguh indah permata dunia, wanita shalehah harapan bangsa dan Negara”</i></b><br />
<b><i></i></b><br />
<br />
Namun perlu diwaspadai juga saat wanita itu tidak berada pada jalur keimanan, jauh dari keridhaan Allah. Maka ia pun bisa menjadi penyebab kehancuran suatu Negara. Dan sejarah-sejarah pun banyak mengisahkan kehancuran seorang figur hanya disebabkan oleh wanita.<br />
<br />
<b><i>“Wanita adalah tiang Negara”</i></b><br />
<b><i></i></b><br />
<br />
Wanita manapun bisa menjadikan dirinya sebagai permata dunia. Ini hanya masalah pilihan. Kecintaan, keridhaan pada Allah dan Rasul-Nya serta suami yg menjadikan motivasi hidupnya .<br />
<br />
Makassar, 10-05-2011<br />
[Augush Elbugiesy]</div></div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-6048568459402442372011-05-05T09:32:00.000+03:002011-05-05T09:32:43.848+03:00Penyesalan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDFB0gQsOqc-ngptk5KvxKiofjwHFNuqtjm743Z3JURIrSKfAdQVzgSo0lRCVhoru-QKATqxR1kiKO13LsOIVzIcXw93ruyNa1mD96qX7h4cgb3ue3lbyThmccbgWsbdKp0AScpHdJ4rLS/s1600/263337251_06cb1b777f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDFB0gQsOqc-ngptk5KvxKiofjwHFNuqtjm743Z3JURIrSKfAdQVzgSo0lRCVhoru-QKATqxR1kiKO13LsOIVzIcXw93ruyNa1mD96qX7h4cgb3ue3lbyThmccbgWsbdKp0AScpHdJ4rLS/s200/263337251_06cb1b777f.jpg" width="200" /></a></div><br />
<span style="font-size: small;">semua menangis ketakutan<br />
saat tak ada lagi pertolongan<br />
dan bahagia pun enggan untuk datang<br />
<br />
menyesal...<br />
menangis...<br />
menjerit...<br />
<a name='more'></a><br />
"Oh...! alangkah baiknya aku menjadi tanah"<br />
<br />
adalah nada-nada yang terlontar dari mulut-mulut penyesalan<br />
namun saat itu semua telah terlambat<br />
dan waktu pun tak ingin kembali<br />
sebab ia patuh akan titah Tuhannya<br />
<br />
punya mata tapi tak melihat...<br />
punya telinga tapi tak mendengar...<br />
punya hati tapi tak berpikir....<br />
<br />
begitu firman Tuhan telah mengingatkan<br />
namun manusia itu bangga akan kesombongan<br />
sebab mereka telah menjadi budak para hawa nafsu<br />
<br />
Makassar, 04-Mei-2011<br />
<br />
by Augush elbugiesy<br />
</span>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-17708206053479201722011-01-22T14:52:00.006+03:002011-01-22T15:02:23.116+03:00Abu Nawas : Merayu Tuhan<div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvjOJtOx9g5bAyZPSdhTihAOOc3i_Wnhyphenhyphen8N0i9Uz_O_J1c55tHVBI1UGKjxuFeCUEaeqNeBzTBT0GvjDA2QNPRs6m-grxXhErznX6U4zuhUkPOjPzxlgfNKpxRDszLk7IG1a7b1-SYpLkh/s1600/abunawas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvjOJtOx9g5bAyZPSdhTihAOOc3i_Wnhyphenhyphen8N0i9Uz_O_J1c55tHVBI1UGKjxuFeCUEaeqNeBzTBT0GvjDA2QNPRs6m-grxXhErznX6U4zuhUkPOjPzxlgfNKpxRDszLk7IG1a7b1-SYpLkh/s1600/abunawas.jpg" /></a></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span"></span></span><br />
<div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"></span><br />
<div class="MsoNormal"><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim. Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas mempunyai murid yang tidak sedikit. Di antara sekian banyak muridnya, ada satu orang yang hampir selalu menanyakan mengapa Abu Nawas mengatakan begini dan begitu. Suatu ketika ada tiga orang tamu bertanya kepada Abu Nawas dengan pertanyaan yang sama. Orang pertama mulai bertanya. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil." jawab Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Mengapa?" kata orang pertama. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan." kata Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Orang pertama puas karena ia memang yakin begitu. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Orang yang tidak mengerjakan keduanya." jawab Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Mengapa?" kata orang kedua. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu tidak memerlukan pengampunan dari Tuhan." kata Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Orang kedua langsung bisa mencerna jawaban Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Orang ketiga juga bertanya dengan pertanyaan yang sama. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Orang yang mengerjakan dosa-dosa besar." jawab Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Mengapa?" kata orang ketiga. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Sebab pengampunan Allah kepada hambaNya sebanding dengan besarnya dosa hamba itu." jawab Abu Nawas. Orang ketiga menerima alasan Abu Nawas. Kemudian ketiga orang itu pulang dengan perasaan puas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Karena belum mengerti seorang murid Abu Nawas bertanya. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Mengapa dengan pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Manusia dibagi tiga tingkatan. Tingkatan mata, tingkatan otak, dan tingkatan hati." </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Apakah tingkatan mata itu?" tanya murid Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Anak kecil yang melihat bintang di langit. Ia mengatakan bintang itu kecil karena ia hanya menggunakan mata." jawab Abun Nawas mengandaikan. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Apakah tingkatan otak itu?" tanya murid Abun Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Orang pandai yang melihat bintang di langit. Ia mengatakan bintang itu besar karena ia berpengetahuan." jawab Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Lalu apakah tingkatan hati itu?" tanya murid Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit. Ia tetap mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bintang itu besar. Karena bagi orang yang mengerti tidak ada sesuatu apapun yang besar jika dibandingkan dengan keMaha-Besaran Allah." </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Kini murid Abu Nawas mulai mengerti mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Ia bertanya lagi. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?" </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Mungkin." jawab Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Bagaimana caranya?" tanya murid Abu Nawas ingin tahu. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Dengan merayuNya melalui pujian dan doa." kata Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Ajarkanlah doa itu padaku wahai guru." pinta murid Abu Nawas. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">"Doa itu adalah : Ilahi lastu lil firdausi ahla, wala aqwa'alan naril jahimi, fahabi taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzanbil 'adhimi." </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Sedangkan arti doa itu adalah: Wahai Tuhanku, aku ini tidak pantas menjadi penghuni surga, tetapi aku tidak akan kuat terhadap panasnya api neraka. Oleh sebab itu terimalah tobatku serta ampunilah dosa-dosaku. Karena sesungguhnya Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar.</span><br />
<div style="line-height: 18px;"><br />
</div></div></div></div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-83191129888204720572011-01-07T11:29:00.001+03:002011-01-07T11:30:12.924+03:00Padang Masyhar<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIdeUlPoEcvi70MT6cnuErWHXR7MBOw4VRYl34Go9uETeQW_VBCNgL9QHBvmDwGMcu_D2frR383eNA-sUepANky9_NxHRkSl7mrGQuXcH3cSBaIWncmeYHAJJzP6hu81xYpf8HwSqaeX9j/s1600/2827343714_1159d02b3a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIdeUlPoEcvi70MT6cnuErWHXR7MBOw4VRYl34Go9uETeQW_VBCNgL9QHBvmDwGMcu_D2frR383eNA-sUepANky9_NxHRkSl7mrGQuXcH3cSBaIWncmeYHAJJzP6hu81xYpf8HwSqaeX9j/s200/2827343714_1159d02b3a.jpg" width="150" /></a></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Ketika sangkakala ditiup Israfil<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Ketika manusia-manusia berlari tanpa arah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Ketika ruas-ruas wajah cemas mulai nampak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Ketika rona kebahagian wajah orang mukmin terpancar<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Padang Masyhar telah dibuka</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span>…</span><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Hari dimana kehidupan sebenarnya telah datang<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Hari dimana perhitungan akan dimulai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Hari dimana akan dilupakannya sanak family<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Hari dimana akan terlihatnya suatu kebenaran yang hakiki<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Padang Masyhar jadi saksi</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span>…</span><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Saat dimana manusia bingung, aku mau kemana</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span> <span lang="AR-SA">?</span></span><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Saat dimana manusia panik, luluskah aku dalam persidangan ini</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span> ?</span><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Saat dimana manusia bagai anak ayam kehilangan induk<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Saat rasa panik, kalangkabut, cemas, bingung, semua menyatu dalam Satu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Padang Masyhar membisu</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span>…</span><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span dir="RTL" lang="AR-SA"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">Cairo, 070111 </div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">[ 10.26 am ]</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-18287882206527642262010-12-22T09:36:00.002+03:002010-12-22T09:42:43.657+03:00Untukmu Ibu<div class="MsoNormal"><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh-eO0mi8UbGRFfx9Us7pdY9fyMRkI0FMAY9ckxAoJIdpbV6YJb2b1krhzOkH5mJksp4-w0mnZiX-CiBG-xAkWVMeP5PsZzL4siONbdEk5sSaduBwVU1X_xWSNYQLLx2rBWXo_XzP7l3EQ/s1600/gambar-ibu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh-eO0mi8UbGRFfx9Us7pdY9fyMRkI0FMAY9ckxAoJIdpbV6YJb2b1krhzOkH5mJksp4-w0mnZiX-CiBG-xAkWVMeP5PsZzL4siONbdEk5sSaduBwVU1X_xWSNYQLLx2rBWXo_XzP7l3EQ/s200/gambar-ibu.jpg" width="200" /></a></div><br />
<br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">masih ku ingat sentuhan jemarimu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">yang selalu membelai dalam kegalauan hatiku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">ada getaran bahagia yang merasuk dalam jiwaku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">ketika melihat senyumanmu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">senyum yang tak pernah pudar di wajahmu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">masih kurasa kelembutan tanganmu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">ketika engkau merangkul tubuhku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">menembus kedalam dinding-dinding kalbuku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">menghancurkan segala keangkuhan diri<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">kuingin membiarkan diri ini hanyut, <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">tenang, damai bersama kedalaman hatimu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">perlahan kutatap matamu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">mata yang selalu membiaskan ketegaran <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">dalam membimbing kami<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">namun semua itu engkau hadapi dengan keteguhanmu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">bersama dengan tetesan keringatmu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">yang selalu menari membasahi kerudungmu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">namun tak pernah ada kata mengeluh<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">yang engkau teriakkan dari bibir keikhlasanmu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Ibu, maafkanlah aku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">yang dulu sering tidak memahami akan keadaanmu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">yang selalu membuatmu bersedih karena tingkahku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">maafkan aku yang selalu membuat <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">kristal dibola matamu jatuh setetes demi setetes<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Ibu, kuingin nasehatmu selalu ada menemaniku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">yang akan selalu menjadi penyangga dalam kerapuhanku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">untuk menapaki hari-hari yang penuh liku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">karena engkaulah malaikat bagiku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">I love U mom...!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Cairo, 22 Desember 2010<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;">Happy mother's Day</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 13pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqYzO6BwkhyphenhyphenRf0xplIg107GvAEUFm10v-ysWAyRSweNSRuefZD0xi7gGog98P38-iMqLha7dKvQKvlcbqcEPizh4zg6PFS1SMlhbK7NgdsKh3RGv2L03M2_n8Q-QXXPw7YgtfQf8YuXJRV/s1600/doa-ibu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqYzO6BwkhyphenhyphenRf0xplIg107GvAEUFm10v-ysWAyRSweNSRuefZD0xi7gGog98P38-iMqLha7dKvQKvlcbqcEPizh4zg6PFS1SMlhbK7NgdsKh3RGv2L03M2_n8Q-QXXPw7YgtfQf8YuXJRV/s400/doa-ibu.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-24955624454299863952010-12-20T13:41:00.001+03:002010-12-20T14:05:17.269+03:00Jeritan Suara Rakyat<div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbxiLOK9I8Bt0xOkZ0jDmxzPy0gMGJkX574UHaQdFYxbZgFVaO9Wp-RzIkN0E7E7Au9jVU1u2fPHaERyPt2NXpyqUDgdpJavgd3Rd25u32JbwRx6NxTb_TfJMSy8sdXFppZBoN8IKLHUNi/s1600/suara-rakyat.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbxiLOK9I8Bt0xOkZ0jDmxzPy0gMGJkX574UHaQdFYxbZgFVaO9Wp-RzIkN0E7E7Au9jVU1u2fPHaERyPt2NXpyqUDgdpJavgd3Rd25u32JbwRx6NxTb_TfJMSy8sdXFppZBoN8IKLHUNi/s200/suara-rakyat.gif" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">disini, kami berjuang...! <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">di antara ribuan langkah dan harapan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">demi penghidupan yang penuh arti <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">karena itu keyakinan kami<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">karena ini negeri kaya penuh sejuta makna<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">yang mengobralkan berjuta-juta impian namun tiada bermakna<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">sebab telah dirampas oleh tangan-tangan kekuasaan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">disini, kami melangkah...!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">diantara kekejaman zaman<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">karena kami yakin<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">inilah negeri yang memberikan secercah harapan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">diantara kehampaan hidup kami<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">demi sesuap nasi bagi perut-perut mereka yang berteriak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">berapa banyak kebahagiaan kami<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">telah dirampas oleh kupuasan mereka<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">lalu mereka jadikan sebagai bualan tawa mereka<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Persetan...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">kasihan...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">ucapan mengada dari mulut-mulut penuh bangkai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">yang berlagak seolah penguasa dunia<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">yang merampas hak dari tangan-tangan kerdil tiada berdosa<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">kekuasaan telah membuat mereka buta<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">lupa akan suara-suara rakyat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">kami mohon...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">pandanglah kami, para penghuni langit-langit <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">yang tiada beratap dan hanya beralaskan tanah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">yang tidak pernah miminta kecuali<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">keadilan dan perhatian kalian<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">kepada kami jiwa-jiwa kerdil<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">dengarlah harapan-harapan kami...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">karena itulah secercah dari impian kami<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Cairo, 20-12-2010<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[ 12.34-pm ]<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">by Augush El bugiesy<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-48596649133943495482010-12-19T11:16:00.003+03:002010-12-19T11:25:16.233+03:00Teka-Teki Albert Einstein<div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghyGtvvRrYYhN24nANnvQ3uTo3odLb7CB_3Jx5L3181ou6BI3ylE4aqiICB32QyldIaNmK9CgRbkS0MkCgDN1EkC8cPHaVp7hYlKL4C36SqsRAiNI7WgKbS4dhI2yTTmzXnli3xprl9LN_/s1600/AlbertEinstein.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghyGtvvRrYYhN24nANnvQ3uTo3odLb7CB_3Jx5L3181ou6BI3ylE4aqiICB32QyldIaNmK9CgRbkS0MkCgDN1EkC8cPHaVp7hYlKL4C36SqsRAiNI7WgKbS4dhI2yTTmzXnli3xprl9LN_/s200/AlbertEinstein.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kemarin liat postingan note temen di FB yang memaparkan tentang teka-teki Albert Einstein tentang 5 buah rumah dengan penghuni yg berbeda-beda…<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sebenarnya teka-teki ini sudah banyak di tulis ulang oleh orang-orang…dan mungkin di antara pembaca yg nantinya mampir ke blog aku sudah berkali-kali menemukan teka-teki ini, tapi gak ada salahnya kalo aku tampilkan lagi disini… hehehe…<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Inilah teka-tekinya…<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"></div><ul><li><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Teka-teki ini tidak mengandung trik, tapi murni dengan logika.</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ada 5 buah rumah yang masing-masing memiliki warna yang berbeda.</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setiap rumah dihuni oleh pria dengan kebangsaan yang berbeda</span></li>
<li><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setiap penghuni rumah menyukai jenis minuman tertentu, merokok dengan satu merk rokok yang tertentu, dan memelihara hewan dengan jenis yang tertentu.</span></li>
<li><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span>Dan tak satu pun dari kelima orang itu yang minum dengan jenis minuman yang sama, merokok dengan merk rokok yang sama dan memelihara hewan yang sama dengan penghuni lainnya.</li>
</ul><div><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Petunjuk :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> </span><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">1. Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 2. Orang Swedia memelihara anjing<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 3. Orang Denmark senang minum teh<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 4. Rumah warna hijau tepat disebelah kiri rumah warna putih.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 5. Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 6. Orang yang merokok PallMall memelihara burung<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 7. Orang Jerman merokok Rothmans.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 8. Penghuni rumah yang terletak di tengah-tengah senang minum susu.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 9. Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 10. Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 11. Orang yg merokok Marlboro tinggal di sebelah orang yg memelihara kucing<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 12. Orang yg memelihara kuda tinggal di sebelah orang yg merokok Dunhill<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 13. Orang yang merokok Winfield senang minum bir<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 14. Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> 15. Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Pertanyaannya : SIAPAKAH YANG MEMELIHARA IKAN ?<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Jika anda bisa menebak teka-teki diatas maka anda masuk 2% dari orang yg bisa menjawab teka-teki ini, seperti yang dikatakan oleh Albert Einstein bahwa 98% penduduk dunia tidak bisa menjawab teka-teki ini…<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Selamat Mencoba ^^<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-87894916017102152362010-12-08T15:23:00.001+03:002010-12-08T15:23:53.379+03:00Seberapa Besar Bakti kita kepada Bunda<div class="MsoNormal"><b><br />
</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigsPHNEMdtNsOGlyZ4Gn331c_SpO2C-mPu7FxkGjI16yG9wsk-dl2RT9CdjFF9vawbYEUuWAQp_5-jxR1v13-mbAcXQlqL436bDGlslBB7anaRxvfe6hu1k590LCgBRLqcq1mvaSgzwJUG/s1600/kasih-ibu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigsPHNEMdtNsOGlyZ4Gn331c_SpO2C-mPu7FxkGjI16yG9wsk-dl2RT9CdjFF9vawbYEUuWAQp_5-jxR1v13-mbAcXQlqL436bDGlslBB7anaRxvfe6hu1k590LCgBRLqcq1mvaSgzwJUG/s200/kasih-ibu.jpg" width="155" /></a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><o:p><br />
</o:p></div><div class="MsoNormal">Ibu adalah inspirasi bagi kita. Ibu akan selalu manjadi penopang dibalik kesuksesan kita. Karena berkat do’a-do’anya kesuksesan akan berada di tangan kita. Dan ridhonya Allah juga terletak pada ridho seorang Ibu. Namun pernahkan kita sadar dengan semua itu, pernahkah kita berpikir betapa banyaknya pengorbanan ibu kepada kita. Sampai digambarkan bahwa sampai kapanpun kita tidak akan mampu membalas jasa-jasa Ibu seluruhnya. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Nah cobalah kita renungkan dibawah ini…bagaimana perjuangan seorang ibu menjaga kita semasa kecil sampai dewasa…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kamu berumur 1 tahun, Ibu menyuapi dan memandikanmu…sebagai balasannya kamu menangis sepanjang malam…</div><div class="MsoNormal"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat berumur 2 tahun, Ibu mengajari kamu berjalan…lalu kamu balas dengan kabur saat bunda memanggilmu…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat berumur 3 tahun, Bunda memasakkan semua maskan kesukaanmu dengan penuh kasih sayang…sebagai balasannya kau buang piring berisi makanan kelantai…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kau berumur 4 tahun, Bunda belikan kamu pensil warna dan spidol…sebagai balasannya kau coret-coret dinding rumah dan kamar…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kau berumur 5 tahun, Ibu belikan kamu pakaian yang mahal dan indah…sebagai balasannya kau gunakan bermain di kubangan lumpur dan kotoran…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kau berumur 6 tahun, Bunda mengantarmu kesekolah… kau balas dengan teriakan dan berontak “tidak mau..tidak mauu..”</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kau berumur 7 tahun, Bunda belikan bola kesukaanmu…sebagai balasannya kau lempar bola ke jendela tetangga dan memecahkannya…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kau berumur 8 tahun, Ibu belikan kamu es krim… tapi kau balas dengan menumpahkan di seluruh pakaianmu…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kau berumur 9 tahun, kau di leskan… tapi kau balas dengan bolos semaumu…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat berumur 10 tahun, Bunda ngantar kamu saat ingin bepergian…sebagai balasannya kamu pergi tanpa pamit… astaghfirullah…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat berumur 11 tahun, Ibu ngantar kamu bermain…kamupun lari ketempat lain…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kamu berumur 12 tahun, Bunda ngelarang kamu nonton TV khusus dewasa…kamupun mencari-cari dan menceri kesempatan di TV temenmu…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat berumur 13 tahun, Bunda menasehati kamu untuk merapikan rambutmu…kamu malah menjawab, “ahh Ibu mah kuno, tak tahu mode…” Astaghfirullah…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kau berumur 14 tahun, Beliau keluarkan biaya untuk ekskulmu…tapi balasannya kamu malah bebas pergi tanpa member kabar sedikitpun…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kamu berumur 15 tahun, Bunda pulang kerja lalu memelukmu… tapi kamu merasa risih dan kamu kunci pintu kamarmu…astaghfirullah…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat kamu berumur 16 tahun, Bunda ajari kamu setir mobil, sebagai gantinya kau gunakan mobil semaumu tanpa peduli…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Dan akhirnya…dan saat kamu telah sukses meraih cita2mu, meraih jabatan mentereng, tinggal di gedung penuh benteng, kau pandang orangtuamu dengan enteng, seolah tak berguna dan lupa akan jasa2 dan pengorbanannya. Dan kau berpaling dari mereka, malu mengakuinya… naudzubillah…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Sadarkah kita akan semua hal itu…. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ingatkah kita akan semua pengorbanan Bunda….Saat kita sakit dia tidak tidur 24 jam untuk merawat kita….</div><div class="MsoNormal">dan masih banyak lagi jasa-jasa Bunda dan pengorbanannya yg dengan ketulusan dan ke ikhlasannya tak mampu untuk kita balas..</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">coba kita simak kisah dibawah ini…lalu mari bandingkan dengan bakti kita selama ini kepada orangtua…</div><div class="MsoNormal">“Seorang lelaki sedang tawaf dengan menggendong Ibunya, maka laki-laki itu bertanya kepada Rasulullah Saw. “apakah dengan ini saya telah melaksanakan kewajiban saya kepadanya ? “ lalu Rasulullah saw menjawab : “Tidak! Tidak sebanding dengan satu kali hentakan saat ia melahirkanmu” ( HR. Al Bazzar).</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">*Referensi : The Great Power Of Mother karya Solikhin Abu Izzuddin dan Dewi Astuti</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-31222907815250697422010-11-24T10:32:00.007+03:002010-11-24T10:54:31.322+03:00Aura Cintamu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmmIMPigZaaMZeK5Wsxtt5sGXOW2pg_C0sMxAwoJ2ZEfl7Xq3K54hD37AJVVMMeLGLzoc79LGO4xbyaZ4anbOkd9VkIm9RO_zd0qFPGZt6RIUcvVQYAZ5guoDedj82QG-inueQaar6HZ9-/s1600/love.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmmIMPigZaaMZeK5Wsxtt5sGXOW2pg_C0sMxAwoJ2ZEfl7Xq3K54hD37AJVVMMeLGLzoc79LGO4xbyaZ4anbOkd9VkIm9RO_zd0qFPGZt6RIUcvVQYAZ5guoDedj82QG-inueQaar6HZ9-/s200/love.jpg" width="200" /></a></div><br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"></span><br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">ada pancaran sinar rembulan</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;">melekat dirona wajahmu</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">saat butiran-butiran air matamu<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">laksana bintang-bintang<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">yang menghiasi semesta jiwaku<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br />
</span></div><a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br />
</span><br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">saat aku terjebak oleh aura cintamu<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">membuatku jatuh oleh gelombang asmara itu<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">kemana lagi aku akan berlari<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">sedangkan tak ada lagi tempat<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">untuk aku berlabuh<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">karena hatimulah pelabuhan jiwaku<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Cairo, 24-11-2010<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">[ 10:30 am ]<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">By Agus<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br />
</span></div></div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-55285483885365312302010-11-02T02:40:00.001+03:002010-11-02T02:43:18.529+03:00Perjalanan Dua Bocah Hutan - Part II<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXli0xUYJ8MEzeGXzH05jyaUrVBj1atYWY_FsNeUnrl6KkO3TXdA3vpSUpbJqhIEHI8gsSjAVK4gn-tmmiU8kf0WNpGN5SCMg6g6tP5Fty4QLiTkwaGdx_661fY5AVkZ8yaX4oIwUxTokt/s1600/hutan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXli0xUYJ8MEzeGXzH05jyaUrVBj1atYWY_FsNeUnrl6KkO3TXdA3vpSUpbJqhIEHI8gsSjAVK4gn-tmmiU8kf0WNpGN5SCMg6g6tP5Fty4QLiTkwaGdx_661fY5AVkZ8yaX4oIwUxTokt/s320/hutan.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">*sambungan postingan sebelumnya....</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Hari semakin siang, cahaya mentari mulai merajalela seakan membakar sekujur tubuhku. Suara hiruk pikuk oleh murid-murid SD Negeri 1 Mala-mala memadati suasana Desa Mala-mala. Rasa penat seakan tidak nampak, tertutupi oleh perasaan gembira kami karena bangga telah menyandang calon generasi-genarasi penerus bangsa.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Eh guss…ikutan yukkk…kita mo kesungai mandi-mandi”. Ajak temen-temenku.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Itulah salah satu rutinitas aku dah temen-temen selepas pulang dari sekolah. Mampir ke sungai mandi-mandi. Kebersamaan, keceriaan dan kebahagiaan sangat terasa di kala itu. Tak ada beban bagi kami para bocah-bocah gunung…*maklum masih polos banget…:D*. </span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"></span></div><a name='more'></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Setelah puas bermandi ria kami melanjutkan perjalanan pulang kerumah masing-masing. Karena seharian kami menghabiskan waktu pulang sekolah dengan mandi di sungai. Rasa laparpun akhirnya datang menggerogoti perut-perut kami. Cacing-cacing dalam perut pun mulai meronta-ronta minta diberi makan.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Eh cari buah-buah yukkk yang bisa kita makan buat ganjel neh perut”. Kataku kepada temen-teman.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Kami pun mulai berpencar di antara hamparan kebun-kebun coklat dan kelapa. Yahh ini juga menjadi kebiasaan aku dan teman-teman sehabis pulang dari sekolah, menyebar ditengah-tengah hamparan kebun-kebun coklat dan kelapa. Untuk mencari makanan pengganjal perut sebelum sampai kerumah. Biasanya sasaran kita adalah buah kelapa muda yang jatuh dari pohonnya, trus buah jeruk dan cokelat. Tapi yang paling mudah tuh buah cokelat…soalnya dapetnya pake ngambil di pohonnya…padahal tuh pohon cokelat punya orang …ckckck<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">*bandel ya para bocah-bocah neh…nyolong cokelat orang…:D *maklum masih polos…:D<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Nah ada lagi neh kejadian lucu aku bareng ma temen-temen. Sewaktu kami pulang dari sekolah, di tengah perjalanan pulang kami seperti biasanya perut-perut kami selalu di gorogoti oleh rasa lapar. Saat kami menjalankan misi pencarian buah-buah untuk mengisi kekosongan perut. Nah, kami melihat buah-buah mangga yang banyak berserakan dibawah pohonnya, kebetulan waktu itu adalam musim mangga. Jadi, dengan secepat kilat melebihi kecepatan Ferrari…( majasnya ironi banget ya…:D ). Kami berlomba bersama temen-teman untuk memunguti buah-buah mangga itu. Mungkin karena terlalu laper ato girang…kami nggak nyadar kalo mangga-mangga itu jatuh bukan di sebabkah oleh angin, tapi mangga-mangga itu jatuh karena emang lagi di panen sama pemiliknya. Kami baru nyadar setelah sang pemilik yang berada di atas pohon meneriaki kami. Sepontan aja kami membuang kembali mangga-mangga yang telah kami pungutin sambil lari pontang-panting...hihihihi… kasian deh nasib kami, apess…:D<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">***<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Hari semakin sore, aku bersama sepupuku menyusuri jalan setapak. Sepi lengang tak ada satu manusia pun yang melewati jalan itu kecuali kami berdua. Hanya suara binatang-binatang hutan dan monyet-monyet hutan yang ramai terdengar. Membuat kami kadang merinding ketika melewat bukit-bukit terjal. Yah mau gimana lagi, hanya itulah jalan satu-satunya yang harus kami lewati jika ingin menempuh jarak yang lebih dekat untuk pulang kerumah. Hari ini memang aku dan sepupuku agak terlambat pulang, gara-gara terlalu banyak main setelah pulang sekolah.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Dull…kamu laper nggak”. Kataku memecah kesunyian.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Iya…aku laper banget”. Jawab si Dull singkat.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Aku mempercepat langkahku di ikuti oleh sepupuku. Namun 10 meter seselum melawati sungai, tiba-tiba langkah kami terhenti oleh kemunculan seekor kera besar yang sepertinya menghadang jalan kami. <i>Astaghfirullah </i>pekikku dalam hati, tiba-tiba tubuhku terasa gemetar. Rasa takut menyelimuti jiwaku, namun aku berusaha menguasai diriku sambil berusaha mengusir kera itu.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Husss…husss…!”. Sambil kukibaskan tanganku memberi isyarat kepada kera itu agar menyingkir dari jalan.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Begitula juga si Dull berusaha mengusirnya dengan mengibaskan ranting-ranting yang ada ditangannya. Namun ternyata usaha kami gagal, si Kera itu sedikitpun tak bergeming dari tempatnya. Ia masih asyik menikmati coklat yang ada di tangannya sesekali menatap kami berdua.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Gimana neh Dull…si Kera itu nggak mau menyingkir”. Kataku kepada Dull.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Gak tau juga neh Guss…apa kita takut-takutin ya”. kata Dulla<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Kemudian Dulla pun datang dengan potongan kayu besar ditangannya. Ia berusaha mendekat untuk mengusir Kera itu sambil memukul-mukulkan kayunya di pohon coklat dengan aksi yang menggretak. Namun apa yang terjadi, bukannya kera itu menyingkir. Tapi ia keliatan kesel dan marah kepada kami. Tiba-tiba ia melemparkan buah cokelat yang ada ditangannya dan berlari menuju ke arah kami berdua.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“lariiiiiiiiiii Duuuull…” teriakku dengan penuh rasa kaget.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Dengan langkah seribu aku dan sepupuku berlari sekencang-kencangnya yang entah itu kekuatan dari mana sehingga lari kami bisa begitu kencang dan tak mampu di kejar oleh kera itu. Hufftt…mungkin inilah yang disebut tenaga reflek. Seperti kata guru biologiku, bahwa tiap manusia memiliki sebuah kekuatan yang tersimpan dalam tubuhnya. Yang mana kekuatan itu akan berfungsi ketika kita dalam keadaan kaget atau ketakutan.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“kalian kenapa lari ketakutan Nak”. Tegur seorang Bapak tua yang melihat kami berlari ketakutan.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Aaa…aa nu Pak..”. Jawabku dengan terbata-bata karena masih di selimuti rasa takut.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Ka..kaa…ami di kejar Kera..pak “ Jawab Dulla dengan nafas terengah-engah.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Emang kalian tinggal di mana…?”. Tanya Bapak tua itu kepada kami.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Di gunung Jabal Nur Pak…”. Jawab kami serempak.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Ya udah ikut Bapak aja…kebetulan Bapak juga tinggal di gunung”. Jawab Bapak tua itu sambil melangkah di ikuti oleh kami berdua.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Kadang aku masih merasa lucu kalo mengingat kejadian 15 tahun yang lalu. Tentunya saat itu hal yang sangat menegangkan bagiku. Siapa sih yang nggak kaget dan ketakutan di kejar Kera hutan ? jangan dulu…sekarang aja kalo kejadian itu masih berulang pasti melakukan hal yang sama seperti dulu yaitu berlari dengan langkah seribu, tapi sambil ketawa-ketiwi pastinya…ckckkc. Ya sudahlah…itu masa lalu yang gak bakal hilang dari memoriku.<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br />
</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Okelah kalo begitu. Kayaknya cerita ini kepanjangan yaa…hehehe, jadi istrahat disini aja. Sebenarnya masih banyak kisah2 gokilku yang gak kalah serunya dengan cerita di atas, cuman kalo mau ditulis semua kayaknya terlalu panjang deh…ntar bingung sendiri ini cerpen apa novel ckckc…dikata cerpen kepanjangan…di kata novel terlalu pendek…ya sudahlah..dicukupkan aja hehe. :D<o:p></o:p></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal"></div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-34998976824374830852010-11-01T11:09:00.005+03:002010-11-02T02:41:11.708+03:00Perjalanan Dua Bocah Hutan - Part I<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span><br />
<div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr5PT_lT2odJf98idvERexMhXb-BfvDkUVdP1rkDwFmSnaBLUDzbTwlzBP2-XPNt5P2TLXKNUNOUEIz8Qg9mYFX5b8Bq1fPIqNCMADd1UxnTJt2mL4BzoqVbA0e-ayy9FoZct0NWyJdR4M/s1600/hutan14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="246" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr5PT_lT2odJf98idvERexMhXb-BfvDkUVdP1rkDwFmSnaBLUDzbTwlzBP2-XPNt5P2TLXKNUNOUEIz8Qg9mYFX5b8Bq1fPIqNCMADd1UxnTJt2mL4BzoqVbA0e-ayy9FoZct0NWyJdR4M/s320/hutan14.jpg" width="320" /></a></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span></span></span></div><br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aku sangat mengagumi novel karya Andrea Hirata. Karena aku merasa disini ada banyak pesan dan pelajaran tentang semangat dan motivasi. Ya…kisah tentang Lintang yang tak pantang menyerah untuk mengecap yang namanya bangku pendidikan. Jarak yang jauh, kondisi ekonomi yang sebenarnya jauh di bawah standard, tapi semua itu bukan suatu penghalang untuk menyerah dan tidak merasakan suka duka di bangku sekolah. But any way…aku sangat menyukai novel itu karena adanya kesamaan perjuanganku dengan Lintang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sip…gak mau panjang lebar kata pembukanya…hehehe… mari mengikuti kisah ini<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Kami hidup di sebuah desa yang bernama desa Jabal Nur. Sebuah Desa yang terletak di daerah pegunungan Jabal Nur. Suasana yang menghijau dengan pemandangan natural alamnya, membuatku sangat betah di tempat itu. Kehidupan yang bahagia menurutku. Tak ada polusi, tak ada kebisingan . Setiap pagi dan sore selalu di hibur dengan nyanyian burung-burung pagi dan senja. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Alangkah indahnya kehidupan seperti ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pagi itu udara Desa Jabal Nur sangat cerah. Sang mentari pun tak segan-segan menampakkan senyumnya. Megiringi langkah bocah-bocah gunung yang penuh semangat dan muka yang berseri-seri. Tak terkecuali aku. Yah inilah impianku semenjak dari kecil, ingin mengecap bangku SD seperti anak2 yang hidup di kota. Maklum kehidupan kami jauh dari keramaian kota, jadi untuk ketempat sekolahan aja harus aku tempuh dengan jalan kaki yang jaraknya 12 km dari rumahku. Tapi itu bukan suatu halangan untuk tidak ikut duduk di bangku sekolah. Kata-kata ayahku masih selalu kuingat, beliau selalu berpesan kepada anak-anaknya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Nak, kalian harus bisa sekolah sampai kejenjang yang tinggi”. Kata ayah dengan wajah penuh ketegaran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Maklumlah Ayah dan Ibu tidak memiliki basic pendidikan yang tinggi. Ayahku hanyalah seorang buta huruf, sedangkan Ibuku hanya menyelesaikan jenjang pendidikannya di tingkat SMP. Mungkin itulah yang membuat Ayah dan Ibu begitu bersemangat untuk menyekolahkan semua anak-anaknya. “Tidak ada kata menganggur untuk anak-anakku”. Itulah kata yang selalu tertanam dalam benak Ayah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jarum jam telah menunjukkan pukul. 05.30 pagi. Itu pertanda aku harus siap-siap berangkat kesekolah. Walaupun pagi itu masih gelap dan matahari belum muncul dari peraduannya. Namun sudah harus meninggalkan rumah menuju ke sekolah. Makanya terkadang dalam perjalanan menuju sekolah aku sering sekali menjumpai babi-babi hutan ditengah jalan. Ya kadang membuat aku ketakutan dah harus bersembunyi, maklum aku masih bocah…hehe… masih takut dengan binatang-binatang liar dan besar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bahkan aku pernah punya cerita lucu sekaligus menegangkan. Yah untuk sekarang ini, kalau aku mengingat kejadian itu terkadang sering ketawa-ketawi lucu…ckckck…!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Waktu itu aku bersama sepupuku pagi-pagi buta berangkat ke sekolah. Dengan semangat yang menggebu kami berdua berlari turun gunung agar tidak terlambat sampai sekolah. Ketika sampai di kaki gunung aku dan sepupuku menyempatkan diri mampir untuk mencari buah-buahan yang biasanya banyak berjatuhan karena angin malam. Yaa..lumayan buat sarapan pagi…hehehe ( padahal dirumah dan kenyang makan pisang goring :D ) , maklum masih anak-anak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“eh Dul…mampir yukk cari jeruk sama dao ( Dao adalah sejenis buah yang bentuknya mirip langsat, cuman rasanya yang berbeda…dao rasanya kecut-kecut manis )..” ajakku kepada Dulla.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dulla adalah nama panggilan sepupuku. Kedekatan kami sudah bagai saudara kandung. SD, SMP dan Aliyah kami selalu sama-sama, ia lebih tua setengah tahun dariku. </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; line-height: 18px;">Setelah itu kami langsung menuju lokasi dimana pohon-pohon buah itu berada untuk mencari buah-buah yang jatuh dari pohonnya…karena melihat begitu banyak buah dao yang jatuh, membuat aku dan sepupuku sangat girang sampai kamipun lupa waktu kalo ini adalah jam sekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Yukk..yuk..pungutin yang banyak Dul…ntar kita sembunyikan di balik semak-semak, nanti sepulang dari sekolah baru kita berpesta Dao”. Kataku kepada Dul yang ia balas dengan ketawanya karena kegirangan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun ternyata kegembiraan di pagi itu tidaklah berlangsung lama. Karena tanpa kami sadari, tingkahku dan sepupuku diperhatikan oleh sepasang mata Babi hutan yang dari tadi mendengkur di balik pohon Dao yang rindang. Mungkin karena merasa terganggu dengan kehadiran kami. Dan kebetulan si Babi juga baru mempunyai babi mungil. Yang kata orang binatang-binatang akan menjadi galak ketika ia baru melahirkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tapi emang sih sugesti itu bener. Karena hari itu sugesti itu terbukti. Babi yang dari tadi diem tak bersuara sambil menjaga anaknya…tiba-tiba mengamuk dan berlari ke arahku kami. D</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; line-height: 18px;">engan sepontan aku berteriak</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Dullll awassss…….ada Babi lariiiiiiiii…!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tanpa pikir panjang aku melemparkan semua buah dao yang telah aku kumpulkan tadi, berlari mencari tempat yang aman….begitu juga dengan Dulla kami terpencar. Sambil terus berlari aku menengok kebelakang ternyata si babi masih tetep mengikuti. Karena bingung nyari tempat sembunyi aku langsung memanjat pohon cokelat. Dan barulah Babi itu berhenti mengejar…tapi Ya Allah…di atas pohon aku masih ketakutan, tubuhku gemetaran. Ingin rasanya aku menangis waktu itu. Maklumlah masih anak kecil…hehehe *alesan paling manjur waktu itu*.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aku berusaha mengusir babi itu dengan suara teriakanku. Walaupun suara yang dipenuhi dengan nada getar…( ringtone Hp kali ya..pake nada getar… :D ) karena denyut jantung yang seakan berlari dengan kecepatan 150 km/jam. Tapi untunglah setelah beberapa kali aku usir akhirnya Babi itu pergi di ikuti oleh si Babi kecil anaknya. Walaupun si Babi keliatannya sangat berat meninggalkanku dan terlihat belum puas untuk mengejarku. Terbukti ia beberapa kali berhenti dan menoleh kearah pohon tempat aku berada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> “Kapan neh si Manusia turun dari pohon”. Mungkin seperti itulah gumannya dalam hati.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setelah kupastikan keadaan aman dan si Babi benar-benar telah pergi menjauh, barulah aku turun dari pohon. Walaupun masih dengan suasana takut dan tegang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Dulla…Babinya dah pergi”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dan aku melihat Dulla keluar dari balik semak-semak dengan wajah yang tidak kalah pucatnya dari aku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Truss gimana dong…sekarang dah jam 07.30 berarti kita dah telat banget ke sekolah” Tanya Dulla kepadaku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Ya udah mo gimana lagi Dull, gara-gara si Babi sial itu…kita bolos sekolah..ffuuiihht..” kataku dengan nada kesel.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">( salah sendiri ya…ngapain pake mampir nyari buah…pake nyalahin babi lagi hihi…dasar bocah kecil…:D )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dan akhirnya, hari itu kami berdua memutuskan untuk tidak berangkat kesekolah. Karena kami merasa itu adalah hal yang percuma. Sebab jarak sekolah masi terlalu jauh...kurang lebih masih 4 kilo lagi lah. Wahhh masih jauh banget tuh… di jamin 100 % terlambat total…hehe.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">~ to be continued.....</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-17144331522530380722010-10-24T10:59:00.001+03:002010-10-24T11:00:11.296+03:00Thanks For All<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdmWmeBcvv3J49qR7cEQayqKrg3G3gXJDE3FyzSRWzurBG_sMA8YIrEfWAs1MJCnmkDz_sYKDp9nx0558ERBQn9ST8YebIkaqAip08vSGmtZP5YMWWI3xL_6Nas1iDNdWz6Znf0lfjDBer/s1600/DSC02941.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdmWmeBcvv3J49qR7cEQayqKrg3G3gXJDE3FyzSRWzurBG_sMA8YIrEfWAs1MJCnmkDz_sYKDp9nx0558ERBQn9ST8YebIkaqAip08vSGmtZP5YMWWI3xL_6Nas1iDNdWz6Znf0lfjDBer/s200/DSC02941.JPG" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal">Pagi yang cerah, saat mentari menyadarkanku dari alam mimpiku. Aku terbangun lalu memperhatikan tanggal dalam ponselku…oh ternyata hari ini tanggal 23…rasa ceria, bahagia dan terharu tiba-tiba menghampiri diriku. Rasa kantuk pun hilang seketika...</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Yahh hari yang sangat aku tunggu-tunggu…hari ini adalah hari bahagia bagi saya, Sabtu 23 Oktober 2010 menjadi saksi dimana saya mengenakan pakaian kebesaran Al Azhar dan menyandang gelar LC. Perjuangan selama 6 tahun telah aku raih. </div><div class="MsoNormal"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal">Ibu…Ayah…aku masih mengingat kata-kata terakhir kalian sebelum melepas kepergianku berangkat ke Mesir… kalian berkata : </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Nak kamu harus berhasil, jangan ikuti jejak kami yang tak mengenal lebih dalam akan pendidikan itu, jangan sia-siakan pengorbanan ayahmu ini”</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Waktu itu aku menangis, ( padahal aku orangnya jarang nangis…hehehe)</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Karena aku tau… Ayah sangat berambisi menyekolahkan anak2nya kejenjang yang lebih tinggi…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Karena aku juga tau… Ayah dan Ibu pernah menunda untuk naik haji hanya karena gara-gara lebih mementingkan ke uangan sekolah anak-anaknya…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Karena aku juga tau… uang keberangkatanku ke Mesir adalah hasil penjualan aset kebun cokelat paling berharga milik Ayah…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ibu berkata : “Nak…kamu harus ingat jerih payah ayahmu, walaupun awalnya sangat berat menjual kebun itu…tapi itu semua demi kamu…jadi ia pun rela melepas kebun itu”</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">(ambil tissue dulu yee mata mulai berkaca-kaca).</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ibu, ayah…kini anakmu telah sarjana</div><div class="MsoNormal">Terimah atas kasih do’a-do’a kalian yang selalu menjadi ladang motivasiku</div><div class="MsoNormal">Sms-sms kalian yang selalu menjadi penghibur dalam kerinduanku </div><div class="MsoNormal">Akan perjumpaan dengan kalian</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ibu…Ayah…!</div><div class="MsoNormal">Jasa-jasa kalian tidak akan pernah aku lupakan</div><div class="MsoNormal">Mesikupun aku tau, bahwa aku tak akan mampu membalas segala jasa kalian</div><div class="MsoNormal">Yang bisa aku lakukan hanyalah memegang amanah yang telah kalian titipkan kepadaku</div><div class="MsoNormal">Terimah kasih Ibu…Ayah…!</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Anakmu sangat merindukan kalian….</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Dan untuk semua teman2ku, anak2 forum FAF (Friends Are Forever) terimah kasih atas do’a2 kalian. Meskupun kita semua belum pernah bertemu secara langsung…dan hanya kenal lewat dunia maya…tapi aku merasa kalian semua adalah teman2 terbaikku…sahabat2 sejatiku…yang selalu memberikan segala dukungannya kepadaku…thanks yaa semua… :) . </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-17684195172460326472010-10-18T13:29:00.003+03:002010-10-18T14:18:16.345+03:00Semua Tentang Cinta<div class="MsoNormal"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8a6IJSK0oSyH8qgbh6DQRgXD8X5140ClGT7x5n9UbudoxBaM6FbL6fusnJs6uJNaSMdr4O9QzNAF7XuWl0GEIrUxmQ4RAJ23O_B92ulmHIOoADS39XiK6R0t-xvUUqQw-A5aijMlMsdzj/s1600/cinta1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8a6IJSK0oSyH8qgbh6DQRgXD8X5140ClGT7x5n9UbudoxBaM6FbL6fusnJs6uJNaSMdr4O9QzNAF7XuWl0GEIrUxmQ4RAJ23O_B92ulmHIOoADS39XiK6R0t-xvUUqQw-A5aijMlMsdzj/s200/cinta1.jpg" width="151" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br />
</span></b></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b>CINTA </b>kata yang mengandung sejuta arti dan makna. Ia datang dengan kasih sayang, indah dan selalu menyentuh. Cinta adalah anugerah yang sangat indah dari sang Pencipta cinta. Ia bisa menjadi pernggerak dan motivasi bagi seorang insane. Hidup tanpa cinta akan terasa hampa dan kering. Karena cinta adalah kecendrungan hati kepada sesuatu yang ia sukai. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Kata Nabi sendiri orang yang sedang dilanda cinta…maka ia akan cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya…<b><i>”Man ahabba syai’an katsura dzikruhu”</i></b><i>.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal">Kalo kata Imam syafi’I cinta adalah suatu bentuk ketaatan kepada yang ia cintai…<b>”<i>Lau kaana hubbuka shadiqan la ‘atha’tahuu fa innal muhiib liman yihubbuhuu yuthi’uhuu”</i></b><i>…</i> jika cintamu itu benar maka kamu akan patuh dan taat kepadanya karena seorang pencinta itu akan selalu taat kepada seorang yang dicintainya.</div><div class="MsoNormal"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div class="MsoNormal">Nah…! Apalah arti hidup kata tanpa cinta…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Jalaluddin Rumi, seorang penyair cinta yang terkenal ini bertutur:</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Tanpa cinta maka kita tidak akan pernah merasakan yang namanya kebahagiaan. Hidup kita terasa kosong dan hambar. Ia sendiri pernah mendengar cinta bertutur kepadanya bawah cinta itu apa, yang dinyalakan dengan angin cinta. Seperti perumpaan yang telah ia gambarkan dalam amsalnya…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i>“Cinta itu apa yang mengubahku menjadi air, seandainya aku batu keras”.</i></b><i> (Diwan 2785)<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal">Kemudian dalam amsalnya yang lain, J. Rumi menyamakan cinta dengan kilat yang cahanya membakar awan yang menyembunyikan rembulan, hancurlah apapun yang kiranya tetap menyinari wajah sang tercinta yang seperti rembulan itu.</div><div class="MsoNormal">Cinta adalah Oven yang menghangatkan segala yang membeku di dunia materi, dan juga api di bawah tempat melebur logam dimana baja menjadi meleleh menanti dirinya di ubah menjadi emas murni oleh alkemi <b>CINTA. </b>Karena cinta menuntut agar semua yang mencarinya harus masuk kedalam tempat peleburan logam.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>“cinta seperti menara cahaya…Di dalam menara itu api</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Seperti burung-burung unta, Jiwa-jiwa yang mengitari menari itu</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Makanan mereka api yang sangat lezat” (Diwan 2690)<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>“Cinta itu samudera yang gelombangnya tak terlihat<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Air samudera itu api sedangkan ombaknya itu muriata.” (Diwan 1096)<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>~ </i>Jalaluddin Rumi<i> ~<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Berbicara soal cinta emang tak ada habisnya. Bahkan seorang pujangga cintapun jika melantunkan dengan kata-kata maka seharian penuh si pujangga tak akan pernah berhenti untuk memaknai kata-kata cinta itu sendiri. Begitu dahsyatkah makna <b>CINTA</b> itu…?</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Oke…marilah kita mencoba mendengarkan argument tentang cinta kata mereka…</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata nuraniku; untaian kata yang tak seorang pun mampu merumuskan makna dan artis sebenarnya karena ia memiliki makna yang luas.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata adik kecilku; belaian kasih sayang sang Ibu hingga aku mengerti makna dan arti kehidupan.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>CInta kata orang tuak; keberhasilan untuk anak cucuku yang tak memerlukan balasan ataupun ucapan terimah kasih.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata guru agamaku; Iman, Islam dan Ihsan yang merupakan mata rantai dan risalah berlandaskan Al-Qur’an dan As Sunnah.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata guru tajwidku; kelembutan, kefasihan dan kecermatan dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata guru nahwuku; rentetan mubtada-khabar atau fi’il fa’il yang satu sama lain saling bertautan dan tak akan terpisah.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata guru sejarahku; kisah ketegaran sang penuntut kebenaran yang tak tersapu oleh perputaran zaman dan waktu.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata guru fiqhihku; sesuci air suci mensucikan yang tak berubah warna, bau dan rasanya.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata guru filsafatku; kecakapan, kearifan filosofi dalam bernalar, berkehendak dan berbudi pekerti.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Cinta kata guru tasawufku; pengembaraan jejak langkah seorang murid yang kata akhirnya terpulang kepada sang khalik.<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Itulah beberapa untaian kata tentang cinta. Mungkin argument2 di atas belum cukup untuk mengartikan cinta…karena pasti masih sangat banyak makna cinta itu apa. Tapi saya sendiri tidak akan membahas terlalu panjang dalam tulisan ini, karena jika terus-terus pengen di bahas yakin deh…tulisan ini gak ada ujungnya…seperti cinta itu sendiri…ia tak akan pernah ada habisnya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
Cairo, 18-10-2010<br />
[12.33 pm]<br />
<br />
Augush elbugiesy</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-988715458172574542010-10-17T11:48:00.007+03:002010-10-17T12:17:24.589+03:00Rindu Oh Rindu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmpLFnaWVMjwGiWXSfeLudrhOVPlbhf_sTna6YpU7a4ncBDRcrZSvMEE5kvl7tx84dQiwVNv1LsUaMh-97S6QjfAeB_Osaja5NYH8J1zuWjpv9Js2Caufvvokt0AtlTh-chL2e7WvdgqXO/s1600/missing-you-wallpaper.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmpLFnaWVMjwGiWXSfeLudrhOVPlbhf_sTna6YpU7a4ncBDRcrZSvMEE5kvl7tx84dQiwVNv1LsUaMh-97S6QjfAeB_Osaja5NYH8J1zuWjpv9Js2Caufvvokt0AtlTh-chL2e7WvdgqXO/s200/missing-you-wallpaper.jpg" width="156" /></a></div><br />
<br />
Rindu... kaukah itu yang mengubah waktuku<br />
menjadi denting dipagiku yang indah<br />
seperti getar tangan ini menulis kata rindu<br />
saat dawai-dawai itu datang<br />
yang bernyayi tentang nada-nada tetesan embun<br />
begitu jernih bisikmu menyapa<br />
<br />
Rindu melepaskan aku pada sunyi<br />
ketika ia datang dengan sejuta rasa<br />
menjadikan langit tak mampu<br />
menampung segala gelisahku<br />
karena senja begitu cepat berlalu<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Rindu...kaukah itu yang telah menuntun hatiku<br />
sehingga kutemukan gugusan bintang-bintang itu<br />
lalu kubisikkan pada rembulan tentang gejolak ini<br />
yang akan kutitipkan pada angin<br />
untuk menyampaikan rasa rinduku<br />
<br />
Rindu...kaukah itu<br />
yang telah mengantarku kepada hatinya<br />
yang mengubah sepiku pada sekeping cahaya<br />
membebaskanku dari gelap<br />
lalu tenggelam dalam mimpi indahku<br />
rindu...oh rindu...<br />
<br />
Cairo, 17-10-2010<br />
[10:34am]<br />
Augush El Bugiesy<br />
<div><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-3318262205884079162010-10-06T11:49:00.002+03:002010-10-06T11:52:16.457+03:00Cerita Senja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1j8mTpH69_y2cC0S_8DK7s9FcllCM7t9WSD4hgNWUY8couYMN8CEoGf6NH51gA_2J3wYzUI9lzwVX48N24AitDxTmSYCeiTWv6VZ-d7QXCvLG6OCZQnK-aDvbbBPBfWjiSYhoac_JYfdv/s1600/sahabat_dikala_senja_by_iyoed.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1j8mTpH69_y2cC0S_8DK7s9FcllCM7t9WSD4hgNWUY8couYMN8CEoGf6NH51gA_2J3wYzUI9lzwVX48N24AitDxTmSYCeiTWv6VZ-d7QXCvLG6OCZQnK-aDvbbBPBfWjiSYhoac_JYfdv/s200/sahabat_dikala_senja_by_iyoed.jpg" width="163" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><br />
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">pagiku telah beranjak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">ketika rona senja mulai memerah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">akankah kutorehkan sebuah cerita<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">tentang keceriaan burung-burung<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">yang bernyanyi bersama gemuruh angin<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">disana mentari senja masih tersenyum<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">menari bersama buih-buih pantai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">menyaksikan bocah-bocah pantai yang berlari<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">ingin kubercerita tentang kisah mereka<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">tentang kegembiraan yang selalu ada<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">keceriaan cinta dua sejoli<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">laksana romeo dan juliet<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">yang memadu kasih diantara desir-desir ombak pantai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">yang melebur bersama dengan indahnya cinta<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">Cairo, 06-10-2010<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span>[ 10.05 </span><span style="font-family: Cambria, serif;">am</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span> ]</span><span style="font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Cambria, serif;">Augush El bugiesy</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></div><br />
<div><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-32167012590390769962010-10-05T11:27:00.005+03:002010-10-28T13:16:28.645+03:00Titisan Cleopatra<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><br />
</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbhOlm9hvGPZaGKbK5hjXtEaijWmL36A4bmWX2o0AEZq2kghGipiyjOuTb1EV4vlouH78e2gGAXGYhX9q0uQHuoUvByZDC_wYHU7ySMuLjLvOA7RXLjF7aSgkblg9tQ7PS0l9qnS8zjdNs/s1600/cleopatra_large.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbhOlm9hvGPZaGKbK5hjXtEaijWmL36A4bmWX2o0AEZq2kghGipiyjOuTb1EV4vlouH78e2gGAXGYhX9q0uQHuoUvByZDC_wYHU7ySMuLjLvOA7RXLjF7aSgkblg9tQ7PS0l9qnS8zjdNs/s200/cleopatra_large.jpg" width="150" /></a></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Cairo membara. Semburan cahaya mentarinya seakan membakar sekujur tubuhku. Deru-deru mesin roda empat pun tak henti-hentinya meraung-raung disepanjang jalan. Kemacetan pun terjadi dimana-mana. Kota Cairo seakan-akan berada di atas tungkuan api yang bergejolak. Aku menghempaskan tubuhku diatas kasur sambil menikmati sejuknya udara AC dikamarku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Eh udah pulang San”. Suara Bang saiful menyadarkanku dari lamunanku. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Kulihat bang Saiful berdiri dibalik daun pintu kamarku sambil melemparkan sebuah senyum yang penuh bijak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Alhamdulillah bang, semuanya berjalan lancar “. Jawabku singkat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Walaupun sebenarnya, kebanyakan mahasiswa asing yang belajar di Al Azhar sulit untuk memahami penjelasan dari para dosen. Di karenakan mereka menggunakan bahasa <i>ammiyah </i>( Bahasa pasaran atau gaul ) dalam menerankan pelajarannya. Ya, sebuah fenomena yang sulit di hilangkan. Dengan alasan bahwa banyak di antara mahasiswa pribumi (Mesir) yang tidak paham dengan bahasa <i>fushah</i> (bahasa arab asli dan baku). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Terus Usman mana ?”. Kembali bang Saiful bertanya <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Katanya sih pengen ke Masjid Al-Azhar menyetor hafalannya”. Jawabku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Eh, di kulkas ada <i>ashir ashab</i> tuh, tadi sewaktu pulang dari kuliah ana nyempetin beli <i>ashir</i>”. Kata bang Usman sambil tersenyum.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Wah…abang tau juga kesukaan saya…hehe", Tawaku sambil bergurau.</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px;">***</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> Begitulah keseharian kami ketika pulang dari kuliah, Saya, Sifullah, dan Usman adalah tiga sahabat yang sangat akrab bahkan kami bertiga sudah bagaikan saudara sendiri. Saifullah adalah yang tertua diantara kami bertiga. Bang Saiful sapaan akrab dia telah kami anggap sebagai kakak di Flat tempat tinggal kami. Dialah yang selalu memberi nasehat dan menjadi ladang curhat kami jika mendapat suatu masalah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
<br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Saat ini dia sementara menempuh <i>tahmidi</i> satunya ( Diploma untuk jenjang s2) di Al Azhar, sedangkan saya dan Usman baru tingkat tiga di fakultas <i>Syari'ah Walqanun</i> ( Hukum islam ). Kami tinggal di sebuah Flat di kawasan <i>Hadayek el-Qubbah</i>, tempat yang jarang dihuni oleh mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Asia khususnya Indonesia. Kawasan ini sengaja menjadi pilihan kami, karena menurutku sangat strategis dan dekat dengan kampus Al-Azhar yang terletak di daerah <i>El-Darrasa</i>. Berbeda dengan Nasr City - H10, salah satu tempat yang banyak di huni oleh mahasiswa dan para pelajar asing yang datang merantau di Negeri Musa. Terutama pelajar yang berasal dari Asia tak terkecuali yang berasal dari tanah air. Dan satu faktor juga yang menjadi alasan kami memilih <i>Hadayek el Qubbah</i> adalah sikap penduduk Mesir yang ramah dan senang terhadap mahasiswa yang berasal dari Indonesia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Hasan…Hasan…!", suara itu membangunkan aku dari setengah tidurku. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Ada telepon tuh dari Salma", ternyata suara bang Saiful dari ruang tamu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Telepon dari siapa bang", jawabku dari balik kamar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Telepon dari Salma". Jawab Bang saiful mengulang perkataannya.</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px;">***</span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Salma, gadis Mesir pertama yang kukenal semenjak aku pindah di daerah ini. Aku mengenal dia sejak aku masih semester pertama. Seorang gadis Mesir yang ramah, berwibawa, cantik dan memiliki perilaku sopan santun. Dan ia sangat berbeda dengan gadis-gadis Mesir pada umumnya. <i>Titisan Cleopatra</i>, mungkin itulah julukan yang pantas untuknya. Gadis yang mewarisi kecantikan ratu Cleopatra, Ratu kecantikan Mesir yang merupakan simbol kecantikan wanita-wanita Mesir saat ini. Saya bergegas keruang tamu untuk menerima telpon dari Salma.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"<i>Zayyak ya Hasan, Kunta Feen</i> ( Hasan apa kabar, kamu kemana aja ) ?“, suara merdu nan lembut itu terdengar dari balik gagang telpon, membuyarkan semua rasa kantuk yang dari tadi menghinggapi diriku. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Ma'lesy ya Salma, kuntu naa'im asyan ta'ban minal kulliyah </span></i><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">(maaf Salma, tadi saya lagi tidur soalnya cape banget neh dari kuliah ) ”. Jawabku dengan suara lirih.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Ada apa Salma, ada yang bisa aku bantu", Jawabku kepada salma.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Sejenak Salma terdiam tidak menjawab pertanyaanku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Kamu sibuk nggak sebentar malam", tanyanya lagi kepadaku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Ya nggak juga sih, mang kenapa"?, tanyaku balik kepadanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Gini, sebentar malam saya pengen mengundang kamu dan teman-teman kamu makan malam di rumah saya", ucap Salma dari balik telpon. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Aku kuterdiam sambil berpikir. Sebenarnya hal seperti ini bukan kali pertamanya Salma mengundangku dan teman-teman untuk makan malam bersama keluarganya. Aku sendiri terkadang merasa tidak enak terhadap keluarganya Salma. Karena sambutan meraka yang terlalu special untuk kami. Meraka selalu menyuguhkan makanan yang mewah dan khas Mesir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Yaa…kalau ada waktu Insyaallah aku datang". Jawabku kepada Salma.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">"Nggak pake alasan pokoknya, kamu harus datang kalau nggak datang <i>ana musy aiz kallimak tani</i> (saya tidak akan bicara dengan kamu lagi)", itulah kata-kata yang selalu di lontarkannya jika aku menolak undangannya. Seakan menjadi senjata pamungkasnya yang ia gunakan untuk mengancamku ketika aku menolak ajakannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Jarum jam telah menunjukkan pukul 19.30 waktu kairo, itu pertanda bahwa azan magrib sebentar lagi bekumandang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Bang…! Usman belum datang ya? “ tanyaku pada bang Saiful.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Iya, barusan dia menelpon katanya malam ini dia menginap dirumah temennya yang tinggal di Husen, katanya sih ada pertemuan almamaternya”. Jawab bang Saiful.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Aku hanya mengangguk-ngangguk, sambil berjalan masuk ke kamar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Bang,…ntar habis shalat magrib, kita kerumah salma tadi dapat undangan dari dia untuk makan malam bareng sama keluarganya”, kataku dari balik kamar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Ok, berarti makan <i>firakh</i> (ayam bakar) lagi dong malam ini”, jawab bang Saiful dengan suara candanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Memang ini bukanlah pertama kalinya kami diundang makan oleh keluarga Salma. Dan setiap kali diundang, keluarga Salma selalu menyediakan ayam bakar untuk kami. Kata mereka, itu sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang Mesir ketika melayani tamunya, apalagi kalau tamu-tamunya itu adalah orang asing.</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px;">***</span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Sore itu, panorama senja kota Cairo mulai nampak di iringi dengan tiupan angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuhku. Ada rasa hangat dan kesejukan yang aku rasakan terlebih lagi setelah seharian penuh melukakun berbagai aktivitas sehari-hariku. Di jalan-jalan terlihat anak-anak Mesir berlarian sambil kejar-kejaran penuh keceriaan, seakan tidak ada beban dalam kehidupan mereka. Aku tersenyum memandangi kebahagiaan mereka, membuat masa-masa kecilku kembali memutar rasa rinduku akan kebahagiaan seperti mereka.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Hasan…ada telpon lagi tuh, dari Salma” suara bang Saiful mengagetkanku dari lamunan. Aku bergegas keruang tamu untuk menerima telpon itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Zayyak ya Hasan…amileeh</span></i><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> (gimana kabar km Hasan, lagi ngapain ?). suara lembut itu kembali menyapaku dengan sapaan khasnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Makanya tak salah kalau julukan untuk dia sebagai Titisan Cleopatra adalah julukan yang pantas baginya. Wajahnya yang cantik dengan hidung yang mancung di padu dengan kulit yang putih bersih serta suara yang merdu, seakan-akan mengembalikan Mesir di zaman Ratu Cleopatra. Ratu kecantikan Mesir yang mana kecantikannya pernah digambarkan oleh seorang sastrawan barat bahwa “jikalau saja hidung Ratu Cleopatra bengkok sedikit, maka rusaklah dunia ini”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Gimana kabar kamu Hasan, lagi ngapain”? Tanya Salma kepadaku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Alhamdulillah baik, ada yang bisa saya Bantu”, tanyaku kembali kepadanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Nggak kok, pengen nelpon aja dan tau kabarnya Hasan”, jawab salma kembali.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> Memang akhir-akhir ini Salma hampir tiap malam menelpon, terkadang pembicaraannya cuman menanyakan kabar, terkadang juga cuman ngobrol basa-basi.</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px;">***</span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Siang itu, seperti biasanya sepulang dari kuliah saya langsung kedapur untuk mengambil minuman dingin kesukaanku di kulkas. Lalu kuambil segelas ashir ashab untuk menumpahkan segala kepenatanku, setelah seharian bergelut dengan pelajaran dikuliah. Aku menemuai bang Saiful yang lagi konsen di depan laptopnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Lagi kerja apa bang…”, sapaku dari balik pintu kamarnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Ini lagi nulis-nulis catatan buat thesisku nanti”, jawab bang Saiful.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Oh…iya San…tadi Salma berkali-kali nelpon kesini, nyariin kamu”, kata bang Saiful. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“kata dia, kalo kamu sudah dirumah kamu disuruh nelpon kedia” kata bang Saiful lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“kayaknya dia itu ada rasa sama kamu San”, timpal si Usman dari kamar sebelah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“eheemmm cieeee…ada yang jatuh cinta nih” kembali Usman mengoceh dari kamar sebelah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Aku hanya tersenyum mendengar ocehan Usman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“iya juga sih bang, aku juga udah ngerasa kayak gitu makanya aku juga udah mulai jaga jarak dengannya. Yaa, abang kan tau walaupun aku sangat mengagumi wanita-wanita Mesir tapi aku nggak pernah punya niat mau nikah sama orang mesir”, terangku kepada bang Saiful.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> Bang saiful hanya mengangguk mendengar penuturanku sambil tersenyum ke arahku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“ya udah, telpon aja sana, ntar dia marah-marah lagi, ana yang kena batunya dikira nggak nyampein pesan”, perintah bang Saiful.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“iya deh bang”, jawabku. Sambil berjalan menuju ruang tamu dimana telpon berada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“halo…<i>Salma maugud</i> (halo…Salmanya ada?), kataku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“ayuwa, ana Salma </span></i><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">(iya, saya Salma)”, jawabnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“kata bang Saiful, tadi Salam nelpon kerumah nyariin saya, ada apa ya ? ada yang bisa saya Bantu ? “. Tanyaku kepadanya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Salma sejenak terdiam tidak menjawab pertanyaan saya. Tiba-tiba saya mendengar isakan tangis dari balik telpon.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“kamu nggak apa-apa kan Salma ? “, tanyaku penasaran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Hiks…! Terdengar isak tangis Salma dari balik gagang telpon.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“kenapa kamu menangis…?”, tanyaku kepadanya, penasaran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Sebenarnya saya agak bingung, karena secara tiba-tiba Salma menangis tanpa ada sebab yang tidak aku mengerti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Kok kamu tega San, kepada saya”, kata Salam dengan suara tersendat-sendat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Masih dalam keadaan bingung, aku menjawab “ tega bagaimana ?”. kata-kata Salma tadi semakin membuat aku tidak mengerti. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“salah aku apa ?”, tanyaku lagi kepadanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Kenapa kamu tidak pernah berterus terang kepada saya kalo kamu itu suka sama Marwah adik sepupuku. Mendengar jawaban itu, tiba-tiba jantungku seakan berhenti berdetak. Aku seperti ditimpa oleh batu yang sangat besar. Tidak kusangka penyebab Salma menangis hanya karena rasa cemburunya terhadap Marwah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Marwah, sepupu Salma yang juga telah lama aku kenal. Aku dan dia memang sering bercanda dengan lemparan-lemparan batu kecil darinya. Rumahnya tepat berada didepan gedung yang aku tinggali. Kamarnya berada lebih tinggi satu tingkat dari kamarku. Dia selalu melempar batu kerikil tepat di balkona pintu kamarku. Mungkin sebagai isyarat untuk memberi tahu kehadirannya. Senyumnya, tawanya dari kejauhan selalu menampakkan keceriaannya di sore hari. Kehadirannya laksana bidadari sore yang selalu turun untuk menemani soreku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Emang terkadang terlihat lucu ketika mengobrol dengannya. Hanya dengan obrolan jarak jauh yang menggunakan secarik kertas yang kami tulis dengan spidol pewarna lalu kami menuliskan kata-kata apa yang ingin kami katakan lewat kertas itu. Kemudian silih berganti memperlihatkan tulisan percakapan yang ada di kertas itu.</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px;">***</span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Keesokan harinya, dikala senja Azhar Park mulai mendekata warna kemerahannya. Seperti perjanjian yang telah saya sepakati antara Salma dan Marwah. Untuk bertemu di Azhar Park salah satu taman terindah yang ada di kota kairo. Tempatnya yang sejuk dan lokasi yang menanjak seperti gunung menambah panorama ke indahan taman itu. Di Azhar Park juga, kita bisa menikmati pemandangan sunset di sore hari, dan dari situpulalah kita bisa menyaksikan gedung-gedung tinggi yang ada di Tahrir jantung kota Cairo. Serta barisan bangunan-bangunan tua yang ada di Mesir. Semua dapat kita nikmati di Azhar Park.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Assalamu alaikum”, suara itu mengagetkanku dari belakang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Walaikum salam”, jawabku sambil menoleh<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Ternyata Salma dan Marwah, kedatangan keduanya sempat membuatku terkesima, Marwah yang selama ini aku kenal hanya lewat senyuman manisnya dari balik jendela kamarnya baru kali ini bisa bertatap muka secara langsung.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Dan ternyata julukan titisan Cleopatra juga pantas kuberikan padanya. Hidungnya yang mancung serta cara berpakaian yang sopan, memancarkan aura kecantikan Ratu Cleopatra yang seakan-akan menjadikan legenda Ratu kecantikan Mesir hidup kembali. “Astagfirullah, gumanku dalam hati”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“kita ngobrol disana yuk, dibawah pohon itu”, kataku sambil menunjuk sebuah pohon yang tumbuh dengan rindang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Salma dan Marwah hanya mengangguk tanda setuju, dan kami bertiga berjalan kearah pohon itu. Aku berjalan lebih dulu kedepan kemudian diikuti oleh keduanya. Sesampainya dibawah pohon kami bertiga duduk menghadap kearah sunset yang sedikit demi sedikit akan meninggalkan langit ufuk barat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Suasana senja di Azhar Park nan indah, menambah sebuah keromantisan untuk para muda-mudi yang ingin memadu cinta ditempat ini. Suara-suara burung pun ikut meramaikan suasana di Azhar Park. Sejenak kami bertiga terdiam membisu, aku sendiri bingung harus memulai dari mana untuk mengobrol kepada Salma dan Marwah. Begitupula sebaliknya, keduanya seakan-akan menunggu kata-kata dariku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Hmmm…hana’mil eeh diawa’ty</span></i><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> ( kita ngapain sekarang )“, tiba-tiba suara Salma memecah kebisuan kami.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Ya Salma…, Ya Marwah…, jadi begini, saya mengajak kalian kesini untuk menjelaskan sebuah kesalah pahaman diantara kita”, jawabku. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Salma dan Marwah saling berpandangan, keduanya keliatan bingung dan belum menangkap maksud saya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Salma masih ingat kan kejadian kemarin, ketika kita ngobrol di telpon”, tanyaku kepadanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Iya…”, jawab Salma sambil mengangguk. Marwah pun makin keliatan bingung tidak mengerti arah pembicaraan kami.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Jadi begini, sudah lama kita saling mengenal namun sejauh ini saya hanya menganggap kalian berdua adalah sahabat sejatiku, sahabat yang tidak akan aku lupakan dan akan menjadi sebuah kenangan indahku, ketika aku kembali nanti ke Negaraku”, kataku dengan nada yang lebih serius.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Sejenak keduanya terdiam, ada sepintas kekecewaan terpancar dari wajah mereka. Terutama Salma, namun kekecewaan itu berusaha ia tutupi dengan senyuman indahnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Matahari senja perlahan-lahan mulai menghilang dari ufuk barat. Azan magrib pun terdengar secara serentak dari berbagai penjuru kota kairo.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">“Balik yuk…!”, ajakku kepada mereka. Aku berdiri meninggalkan pohon tempat kami berteduh, diikuti oleh Salma dan Marwah. Sore itu, bersama dengan kepergian mentari senja, kami bertiga pun meninggalkan Azhar Park yang akan selalu menjadi kenangan dan kisah persahabatanku dengan dua titisan Cleopatra yang pesonanya tidak akan pernah pudar dalam ingatanku, selamanya dan untuk selamanya.</span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Cairo, 5 Oktober 2010</span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;">[ 11.22 am ]</span></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;">Augush El Bugiesy</span></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;">Nb : neh cerpen sebenarnya dah lama aku tulis... tapi baru di posting skrang. dan cerpen ini adalah cerpen pertama yg aku tulis sejak pertama kali mengenal dunia tulis menulis. masih amburadul hehehe.. dan masih butuh banyak bimbingan... :D</span></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; text-indent: .5in; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; text-indent: .5in; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; text-indent: .5in; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-23274794718736359142010-10-04T03:27:00.013+03:002010-10-06T12:38:50.962+03:0010 ciri-ciri wanita baik<div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUmbTOGyiGIxUjQSWZgLmI80aNO2isaVZ3M_VU5qi-5dlxtGKkOe4Pa5wKzMyAxvDqaStamdTaKznS9Y_BARoYireDzkRkBnIjgVFJ3oRFrHQ9krJZ2pJV9QokMlAsuaCoXPwYnbe6xdax/s1600/LITTLE_MUSLIMAH___by_lollic.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="139" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUmbTOGyiGIxUjQSWZgLmI80aNO2isaVZ3M_VU5qi-5dlxtGKkOe4Pa5wKzMyAxvDqaStamdTaKznS9Y_BARoYireDzkRkBnIjgVFJ3oRFrHQ9krJZ2pJV9QokMlAsuaCoXPwYnbe6xdax/s200/LITTLE_MUSLIMAH___by_lollic.jpg" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><br />
</div>Iseng-iseng buka file2 lama...dapet file kiriman e-mail dari temen, artikel tentang <i><b>10 ciri-ciri wanita baik</b></i>.<br />
<div><br />
</div><div>yuukk silahkan di baca... <i><b>"Mari budayakan membaca"</b></i> ... :)</div><div><br />
</div><div><i><b>"Wanita solehah adalah merupakan salah satu periasan terindah"</b></i></div><div><i><b><br />
</b></i></div><div>Inilah 10 ciri-ciri wanita baik...<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">1. Lemah-lembut</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Coba perhatikan cara Cewek berbicara kepana teman-temannya. Apakah dia selalu suka bernada keras, teriak-teriak, atau malah sopan dan selalu lembut dalam berkata-kata? Ciri-ciri inilah yang mencerminkan di mana cara si Cewek akan berbicara kepada kamu dan keluargamu nantinya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">2. Hemat</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Cowok mana yang mau punya Cewek bermaterialistis? Nanti kalau kamu sudah berkeluarga dengan Cewek tersebut, dia akan menghabiskan uang untuk belanja baju-baju yang tidak perlu. Coba perhatikan dari cara dia menghabiskan uangnya sekarang. Apakah dia termasuk orang yang hemat, pelit, atau hura-hura?</div><div class="MsoNormal"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal">3. Perhatian</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Kok dia bisa ingat dengan ulang tahun orang tuaku?” ujar kamu. Itu adalah pertanda bagus. Dia benar-benar perhatian akan hal-hal kecil seperti itu. Padahal, kalian belum menikah. Sehabis kamu pulang kerja, makananpun sudah tersedia. Saat kamu sedang sakit, dia memasakan bubur untuk kamu. Hal-hal kecil seperti itulah yang akan membantu dan memperkuat hubungan kamu. Bukankah Cowok juga memang suka diberi perhatian lebih dari si Cewek?</div><div class="MsoNormal"></div><br />
<br />
<div class="MsoNormal">4. Penyabar</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Kamu telat untuk janjian dengan si Cewek tapi si Cewek tidak marah sama sekali saat kamu datang dan dia sudah menunggu 25 menit kelaparan. Kenapa sabar itu ciri-ciri yang baik? Coba pikirkan kalau anda sedang dalam situasi apa saja yang berbau negatif; kesabaran itu akan membantu suasana itu tidak menjadi lebih buruk. Coba bayangkan kamu sedang ada janjian dengan Cewek yang tidak sabar. Sedikit-sedikit dia marah karena kamu tidak tepat waktu, berbuat sedikit kesalahan. janjian yang seharusnya senang-senang malahan menjadi pengalaman buruk.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">5. Sederhana</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Perhatikan apakah si Cewek kamu suka berlebihan di depan teman-temannya. Apakah dia suka memamerkan tas baru yang baru dia beli hari itu juga? Orang yang suka pamer dan tidak sederhana menunjukan kalau si Cewek itu tidak percaya diri; ada kekurangan yang dia punya dan ingin menutupinya dengan memamerkan sesuatu yang lebih dari dia. Ini sifat yang tidak bagus untuk para Cowok.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">6. Jaga kecantikan</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Tidak berarti Cewek itu harus tampil cantik, tapi menjaga kecantikan itu juga berarti itu Cewek tahu bagaimana caranya menjaga dan merawat dirinya sendiri. Jikalah anda sedang jalan dengan dia, perhatikanlah “make-up” yang dia pakai. Apakah terlalu berlebihan sehingga menarik perhatian orang-orang lain di sekitar anda? Apakah dia memakai rok mini yang berlebihan? Jaga kecantikan itu berarti menjaga penampilan secukupnya dan sewajarnya di saat dan tempat yang benar.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">7. Dewasa dan bijaksana</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Cowok suka dengan Cewek yang bijaksana dan bersikap dewasa. Di saat kesusahan, Cowok akan membutuh bantuan dari seorang Cewek yang dewasa dan bijaksana dalam mengambil keputusan.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">8. Taat beragama</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Agama adalah salah satu pegangan hidup untuk kita manusia. Taat kepada agama juga menunjukan kalau si Cewek akan taat terhadap kamu. Bukan berarti kamu bisa semena-mena terhadap dia dan menyuruh si Cewek untuk menuruti apapun yang kamu mau, tapi taat beragama menunjukan bahwa si Cewek juga mempunyai prinsip hidup yang baik dan yang dia tekuni.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">9. Ke-Ibuan</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Cewek kalau senang bermain dengan anak kecil, bisa menggendong bayi, menunggu mereka tidur, dan sebagainya. Inilah tanda-tanda dari Cewek yang bisa kamu bayangkan saat mereka menjadi istri kamu. Dia akan menjadi seorang ibu yang pandai di dalam rumah tangga.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">10. Tabah menderita dan mau bekerja keras</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Inilah salah satu ciri-ciri dari Cewek yang agak susah dicari. Mengapa? Cewek sudah terbiasa dengan tradisi di mana Cowok yang mencari uang. Di masa-masa sulit, Cewek biasanya tidak terbiasa untuk bekerja keras untuk keluarga. Jikalau kamu sudah menemukan Cewek yang tabah menderita dan mau bekerja keras, hargailah dia.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal">Itulah 10 ciri-ciri wanita baik...nah untuk para kaum hawa...berada dimanakah anda...?</div><div class="MsoNormal">adakah kamu memiliki salah satu dari ciri-ciri di atas...atau bahkan memilki kesemua ciri-ciri itu...?</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>*sumber : kiriman e-mail dari temen</i></div><div><br />
</div><br />
</div><div></div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-22032156332619469832010-09-27T10:55:00.008+03:002010-10-04T12:50:31.259+03:00Senandung Rindu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF8vwbpt1F8ol2ASTpjW-ahx_zW0irAyNF5N56z7BcRhJ5s1vss4FVJBQWhohEri3gKZYT4SqEevjVj6i8XnYU2_QgA5muhFBcvSgdzYH64RnTqooo6a7o_G1Xr3SdOAQBKNooaS4AzK52/s1600/I_Miss_You_.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF8vwbpt1F8ol2ASTpjW-ahx_zW0irAyNF5N56z7BcRhJ5s1vss4FVJBQWhohEri3gKZYT4SqEevjVj6i8XnYU2_QgA5muhFBcvSgdzYH64RnTqooo6a7o_G1Xr3SdOAQBKNooaS4AzK52/s1600/I_Miss_You_.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF8vwbpt1F8ol2ASTpjW-ahx_zW0irAyNF5N56z7BcRhJ5s1vss4FVJBQWhohEri3gKZYT4SqEevjVj6i8XnYU2_QgA5muhFBcvSgdzYH64RnTqooo6a7o_G1Xr3SdOAQBKNooaS4AzK52/s200/I_Miss_You_.jpg" width="184" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>aku tersungkur pada geliat rindu yang terpendam<br />
pada getar dawai hati, saat sebaris cahaya pagi mulai menyapa<br />
membuatku terdiam dalam heningnya waktu<br />
haruskah aku berhenti pada sudut waktu yang panjang<br />
yang kerap membuatku terkulai tanpa daya<br />
<br />
saat kegetiran itu selalu datang<br />
serupa hujan yang membasahi ranah tak berujung<br />
yang mulai membajiri hati dalam dahsyatnya rindu<br />
yang membangkitkan segala hasrat akan adanya pertemuan<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
namun jarak waktu yang selalu membentang<br />
kerap merapuhkan segala asa yang ada<br />
membuatnya lenyap terhapus oleh desir angin pagi<br />
membuat segenap angan terbang liar mencabik cakrawala<br />
seraya menyimpan segala kerinduan itu<br />
<br />
pada diam...<br />
pada keheningan...<br />
pada lagu senandung rindu...<br />
<br />
yang tetap bergema lirih hingga ke sudut sepi relung hati<br />
bercerita tentang nada-nada rindu<br />
yang akan menjelma pada sebuah kenangan terindah<br />
yang pada ahkirnya, hasrat itu akan kembali bersama bianglala cinta<br />
untuk meniti jejak yang ada disana<br />
<br />
dalam keindahan...<br />
dalam kebahagiaan...<br />
<br />
yang meruntuhkan segala dinding waktu dan zaman<br />
pada sebuah keyakinan akan adanya pertemuan itu<br />
untuk menggenggam segala mimpi yang ada<br />
agar ia menjadi sebuah yang nyata<br />
untuk melepaskan ikatan-ikatan kerinduanku<br />
<br />
<br />
Cairo, 27-09-2010<br />
[ 10.45-am ]<br />
By Augush El Bugiesy<br />
<br />
<br />
<br />
<div><br />
</div><div><br />
</div><div><br />
</div><div><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-44383529686786053142010-09-26T11:02:00.004+03:002010-10-04T03:44:30.480+03:00Sya'ir Cinta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsG890EPIEqsNincKKyO-8daStjxHovP9KHKRh8RLedvGj_TzNUey_hLDrc5JBLTPm0hvKWcxCPV8CSsQyCwSTY8f6gCyK_P5u_Mn2djROcVvmECKN_4aB35C-aXPJSWyrtvpS83PvXlr6/s1600/heart-line.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsG890EPIEqsNincKKyO-8daStjxHovP9KHKRh8RLedvGj_TzNUey_hLDrc5JBLTPm0hvKWcxCPV8CSsQyCwSTY8f6gCyK_P5u_Mn2djROcVvmECKN_4aB35C-aXPJSWyrtvpS83PvXlr6/s200/heart-line.jpg" width="200" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;"><br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">احبك</span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">يا من سرق قلبي مني<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">يا من غير لي حياتي<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">يا من احببته من كل قلبي<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">يا من قادني الى الخيال<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px;">حبيبي</span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">أهديتك قلبي وروحي<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">وبين ظلوعي اسكنتك<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">ورسمت معك احلامي<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">و وعــــــودي<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px;"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px;"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px;"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px;"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px;"><a name='more'></a></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px;"><br />
</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">تواعدنا</span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">ان نبقى سوياً مدى الحياة<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">ان نجعل حبنا يفوق الخيال<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">ان نكتب قصة حبنا في كل مكان<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">ان نغسل قلوبنا من نهر العذاب<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">الفراق<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">من امام اعيننا الاحلام<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">ومن حبنا اوصلنا الحب الى الفراق<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">ومن نبضات انين اعتلت القرار<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">ومن قصة حبنا التي تجبر على الاحتظار<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">هكذا انتهينا<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">واصبح كل منا للآخر ذكرى عابرة<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt;">يغتالها الغياب</span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><br />
<div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px;"><i> : Terjemahan sya'ir</i></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Aku mencintaimu….</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Duhai yang telah mencuri hatiku</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Duhai yang telah merubah hidupku</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Duhai yang aku cintai melebihi dari setiap relung hatiku</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Duhai yang telah menuntunku kedunia khayalanku</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Kekasihku….</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Telah kuberikan ruhku dan hatiku kepadamu</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Telah ketempatkan dirimu dalam relungku</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Telah kugambar dirimu bersama dengan mimpiku</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: center;"><span dir="LTR">Kita berjanji, akan sehidup semati</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Menjadikan cinta kita melampaui khayalan ini</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Disetiap tempat kita akan goreskan kisah cinta kita</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Dan kita bersihkan hati kita dari sungai azab</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Perpisahan itu telah menghantui mimpi-mimpi kita</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Dan cinta kita mengantarkan kita kepada sebuah perpisahan</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Dengan rintihan amarah yang menodai kesetiaan</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Dan kisah cinta kita telah berubah menjadi cinta terlarang</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Demikianlah akhir perjalanan kita</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Dan biarlah ia menjadi sebuah kenangan masalalu antara kita</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">Yang ditelah Oleh masa</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><o:p> @<i>Translated by SangMusafir</i></o:p></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-41893271597820045442010-09-24T14:38:00.002+03:002010-10-04T03:44:13.336+03:00Renungan Sesaat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxHJBvOtnxJ_U3yK9kqvAlCU8mH5fv54brJnfG10eXdWnxDBefCoDaLVrckX1r72TAv8Nvulk4wiFlj4V-FUY17cXjQkVz1WHn6C2qlL1aZVqzxRcSpYJ6LdUpIPbMyBU06AvOLc_-EjBY/s1600/gambar-ilustrasi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxHJBvOtnxJ_U3yK9kqvAlCU8mH5fv54brJnfG10eXdWnxDBefCoDaLVrckX1r72TAv8Nvulk4wiFlj4V-FUY17cXjQkVz1WHn6C2qlL1aZVqzxRcSpYJ6LdUpIPbMyBU06AvOLc_-EjBY/s200/gambar-ilustrasi.jpg" width="149" /></a></div><br />
Kawan...! iangatlah...<br />
<br />
akan datang masa mulut kita terkunci<br />
akan datang masa tangan kita jadi saksi<br />
akan datang masa kaki kita berbicara<br />
<br />
saat itu tak ada lagi kebohongan<br />
saat itu layar kebenaran akan di bentangkan<br />
dan saat itu tak ada lagi penolong<br />
semua sibuk dengan diri sendiri<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
keluarga...?<br />
Ibu..?<br />
Bapak...?<br />
Saudara...?<br />
Sahabat...?<br />
<br />
tak satupun yang mampu memberi kita syafa'at<br />
<br />
Kawan...! mari merenung sejenak...<br />
<br />
akan bekal dan persiapan kita<br />
sudahkah ia cukup untuk perjalanan kita<br />
sudahkah ia mampu menjadi penolong kita<br />
<br />
mari bertanya kepada diri sendiri...<br />
karena jawabannya ada pada diri kita masing-masing...<br />
<br />
Cairo, 24-09-2010<br />
13.25pm<br />
By Augush El BugiesySangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-68602598712517728372010-09-20T19:54:00.002+03:002010-10-04T03:43:57.905+03:00Kenangan Cinta di Piramid<div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd3fqKwE8wPc8xnCnP7gnTZqC8vaQvFmNzyBB-uIksOXJknTPcqp1vePCJxfbpu5TUx1OSm9WbB5klB6hlwjh8lylpVVQfXqXpa6sJzpP0FmMCublBtlk-4HY3xlPdocgoyriPcsW3poUX/s1600/1165306658JzFXKT.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd3fqKwE8wPc8xnCnP7gnTZqC8vaQvFmNzyBB-uIksOXJknTPcqp1vePCJxfbpu5TUx1OSm9WbB5klB6hlwjh8lylpVVQfXqXpa6sJzpP0FmMCublBtlk-4HY3xlPdocgoyriPcsW3poUX/s200/1165306658JzFXKT.jpg" width="180" /></a></div><div class="MsoNormal">Hey..hey…bangun Zal…!, seru Umar dan temen-teman lainnya sambil menepuk pundakku membuatku tersentak dan terbangun dari tidur.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Ah… kalian ngagetin aja”, kataku dengan suara lirih masih dengan mata yang tertutup. </div><div class="MsoNormal">“Ada apaan sih, pagi-pagi dah bangunin orang” tanyaku dengan suara setengah sadar disertai dengan perasaan jengkel.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Kita mau ke Piramid, mau ikut nggak ?”. kata Ryan yang berdiri didepan pintu kamarku.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Keinginan untuk jalan-jalan ke wisata Piramid memang telah lama aku impikan. Maklum sudah empat tahun aku hidup di Pharaoh city ini, namun belum sekalipun aku berkunjung ke Piramid. Berbeda dengan temen-temenku yang lain. Baru seminggu menginjakkan kaki di Mesir, mereka sudah menyempatkan waktunya untuk berkunjung kesana. Bukan karena aku malas untuk jalan kesana, tapi banyaknya urusan dan kegiatan-kegiatan organisasi yang membuat niat ini selalu terhalang untuk jalan-jalan ke Piramid. Salah satu pusat wisata mesir yang selalu ramai dikunjungi oleh turis-turis asing dari berbagai mancanegara.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Mau…mau…! Ngomong dong kalo mau jalan-jalan kesana”. Jawabku dengan penuh semangat seakan-akan rasa kantuk yang menjerat mataku hilang begitu saja saat temen-temanku menyebut nama PIRAMID.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Kalo begitu tunggu ya, ane mandi dulu”. Dengan secepat kilat kusambar handuk kesayanganku dan menyerobot masuk kekamar mandi tanpa menghiraukan temen-temenku yang menertawakan tingkahku.</div><div class="MsoNormal"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal">***</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Tak lama kemudian, bus yang kami tumpangi melaju dengan cepat menembus kepadatan kota Cairo. Kebisingan terdengar dimana-mana. Aku menoleh keteman-temenku yang sudah terlelap oleh tidur. Aku sendiri tidak menyusul teman-temanku ke-alam mimpi, karena ingin menyaksikan kemegahan kota Cairo disiang hari.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>“Ib’as…ib’as…! (bayar…bayar)</i>,”. Teriak sang kernet membuyarkan lamunanku. Aku menyodorkan beberapa lembar uang Pounds . </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Khamsa tadzakir ya ‘Amm..</i>( lima karcis ya ‘amm)<i>”. </i>Kataku sambil memberi isyarat dengan tanganku. Satu jam perjalanan yang melelahkan akhirnya tuntas. Sampailah kami digerbang <i>El-Ahram</i> Piramid. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Wah besar banget ya Piramidnya”. Seru Hamzan dengan tak bosan-bosannya menatap bangunan berbentuk limas yang terlihat megah dengan puncak yang lancip menjulang tinggi keatas langit. Akupun tak bisa menyembunyikan rasa kekagumanku terhadap bangunan ini. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Yukkk…kita beli karcis..”, ajakku kepada teman-temanku sambil melangkah keloket pembelian karcis di ikuti oleh ke-empat temanku.</div><div class="MsoNormal"><i>“Ayizz khamsa tadzaakir… </i>( saya mau 5 karcis ) “, kataku sembari menyerahkan beberapa lembaran uang puluhan Pound kepada penjaga loket itu.</div><div class="MsoNormal"></div><br />
<br />
<div class="MsoNormal">“Wah Rame banget ya Zal…pengunjungnya”. Seru Udin yang sangat menikmati pemandangan disekirtanya.</div><div class="MsoNormal">“Yee…dasar lo mata keranjang, maksud kamu bukan karena melihat banyak orang kan tapi karena turis-turisnya yang seksi-seksi”. Ujar si Ryan meledek yang membuat wajah Udin memerah karena malu dan salah tingkah. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Shubhanallah”,</i> gumanku dalam hati. Inilah Piramid, yang menjadi symbol dan sejarah peradaban Mesir kuno. Yang menurut sebagian temen-teman kalo belum menginjakkan kakinya disini berarti belum dianggap pernah ke Mesir.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">***</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Aku mulai beraksi dengan kamera poketku, memotret segala objek unik yang aku temui di area Piramid. Untuk kujadikan koleksi pribadi dalam gallery fhotografiku.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>“What’s your name ?”. S</i>uara lembut itu terdengar nyaman ditelingaku. Aku menoleh ke-arah datangnya suara itu. Aku sempat kaget karena ternyata suara itu berasal tiga gadis Mesir yang dari tadi memperhatikan tingkah laku kami selama berada di area Piramid.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Oops pardon, did you ask to me ?”. </i>Jawabku masih dengan nada yang menyiratkan kekagetan, karena masih tidak percaya kalo hari ini bakalan bertemu tiga bidadari Mesir nan jelita.</div><div class="MsoNormal">“<i>Yes, I mean you…so what’s your name ?” </i>Tanya gadis itu kembali.</div><div class="MsoNormal">“<i>Oh, my name is Rizal”. </i>Jawabku dengan percaya diri yang berusaha kukumpulkan agak tidak terlihat kikuk didepan meraka.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ternyata sejak memasuki area pyramid ini, kami menjadi perhatian gadis-gadis Mesir yang waktu itu juga ikut melakukan liburan di area Piramid.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>“wa inti, Ismak eeh…. </i>( Trus, nama kamu siapa )<i>?”. </i>Kataku balik bertanya kepada mereka.</div><div class="MsoNormal">Namun bukan jawaban yang terdengar dari mulut para gadis itu, melaikan tawa mereka yang membuatku sedikit salah tingkah. Hemmm…apa ada yang salah ya dengan pertanyaan saya. Gumanku dalam hati. Namun berusaha kusembunyikan dengan tersenyum ke arah meraka. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Bittkallim ‘araby…</i>(kamu bisa ngomong bhasa arab ya ) ? ”. Timpal salah satu dari mereka.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ternyata mereka tertawa bukan karena apa, tapi karena mereka tak menyangka kalo aku bisa berbahasa Mesir dengan baik dan fasih. Mungkin itu langka bagi mereka menemukan orang asing seperti kami.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Ismi Hebah…</i>(namaku Hebah)”. Jawab gadis yang berkerudung cokelat.</div><div class="MsoNormal">“<i>Ana Noura…</i>(aku Noura ) “. Jawab gadis yang tingginya hampir sama dengan Hebah.</div><div class="MsoNormal">“Wa a<i>na Syaima…</i>(dan aku Syaima)”. Jawab gadis terakhir yang memilik paras paling cantik dibanding ke-dua temannya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Kamu berasal dari mana ?”. Tanya salah seorang diantara meraka.</div><div class="MsoNormal">“Saya dari Indonesia”. Jawabku pada mereka dengan sehalus mungkin</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ternyata hari ini hari keberuntunganku, karena tanpa direncanakan aku bisa berkenalan dengan tiga dara Mesir yang kesemuanya memiliki paras yang cantik. Setelah perkenalan singkat itu kami pun menjadi akrab seakan sudah lama saling mengenal. Namun di antara ketiga gadis Mesir itu satu yang membuat hati ini gemetar dan selalu deg-degan ketika mataku dan matanya saling beradu pandang. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Astagfirullah”</i>, gumanku dalam hati. Apakah aku jatuh hati kepada gadis Mesir itu. Kucoba membuang perasaan itu. Perempuan yang membuat hatiku deg-degan adalah Syaima. Dialah yang memiliki paras paling cantik, dengan busana khas Mesirnya, hidung yang mancung, serta kulit yang putih bersih disertai dengan senyuman indah yang selalu terpancar di wajahnya membuat setiap orang yang memandangnya terbuai.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">***</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Siang itu, udara sangat cerah membuat perjalananku terasa begitu menyenangkan. Rasa letih yang awalnya menjelajah di setiap persendian tubuhku hilang begitu saja. Seakan hilang di telan oleh serpihan angin Piramid. Kucoba beranikan diri untuk mengenal lebih jauh tentang diri Syaima.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Syaima…tinggal dimana ?”. Tanyaku dengan penuh hati-hati kepadanya. aku takut jika pertnyaanku terlalu lancang untuk sebuah perkenalan yang baru saja berlangsung beberapa jam yang lalu.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Ana sakin fi Mathariyah… </i>(aku tinggal di Mathariyah)”. Jawab Syaima sambil tersenyum ke arahku.</div><div class="MsoNormal">“Wah..tetangga dong…aku juga tinggal di sekitar daerah itu, tepatnya di <i>Hadayek El-Qubbah</i> “. Ucapku kepada Syaima sambil membalas senyumannya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Oh ya…kalo gitu, maen2 yah kerumahku nanti”. Kata Syaima dengan nada penuh keseriusan.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Sejenak kami terdiam, dan sesekali berhenti berjalan untuk menikmati pemandangan Piramid. Hening, hanya ada suara dari para penjaja miniatur-miniatur yang terkadang datang menawarkan jualannya kepadaku. Waktu terus berlalu tidak terasa tiga jam mengobrol bersama Syaima terasa sangat begitu singkat. Sehingga tanpa terasa matahari pun mulai beranjak menuju ufuk barat, itu berarti tidak lama lagi daerah wisata pyramid akan ditutup.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Rizaaal….yukk kita pulang….! “ teriak teman-temanku dari jauh.</div><div class="MsoNormal">“Eh, Syaima…jalan lagi yuk”. Ajakku kepadanya. Syaima hanya tersenyum dengan manis sambil mengangguk. Kami akhirnya beranjak menuju ke arah pintu gerbang tempat keluar dari area Piramid. Kebersamaan dengan Syaima walupun dengan waktu yang sangat singkat, namun menyisakan banyak kenangan yang tak akan pernah aku lupakan. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">***</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Hari semakin sore, mentari senja pun perlahan-lahan mulai menghilang dari ufuk barat. Para pengunjung Piramid mulai dari kalangan turis dan orang-orang local berangsur-angsur meninggalkan tempat besejarah itu. Keceriaan dan rasa bahagia terpancar dari wajah-wajah mereka. Setelah menyaksikan kemegahan dan keunikan bangunan Piramid, Sphink serta benda-benda peninggalan dari zaman Mesir kuno. Berbeda denganku, ada perasaan sedih yang menyelimuti hati ini. Karena dengan berakhirnya waktu untuk para pengunjung Piramid, itu berarti aku akan berpisah dengan Syaima.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Aku menoleh ke arah Syaima sambil tersenyum, sebuah senyuman yang sebenarnya sangat berat bagiku. Dia pun membalas senyuman itu. Tak ada kata dari mulut kami berdua, kami membisu. Aku menyadari bahwa apa yang aku rasakan sebenarnya juga dirasakan oleh Syaima. Keceriaan itu tidak tampak dari wajahnya, seakan tidak merelakan adanya perpisahan ini.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Ya Rizal, ana farhan awyy…bit’araf bik…</i>(Zal…aku sangat senang bisa kenalan dengan kamu”. Kata Syaima sebelum berpisah denganku. Dia lalu menyodorkan secarik kertas yang bertuliskan nomer hp nya dan alamat lengkapnya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Aku juga…”. Jawabku dengan singkat.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Aku berdiri dan terdiam memandangi kepergian bus yang ditumpangi Syaima bersama teman-temannya yang berpalahan-lahan menghilang ditelan oleh kepadatan kota Giza. Kualihkan pandanganku ke arah Piramid. Bayangan senyuman Syaima seakan masih terpancar di area Piramid, yang makin lama makin sepi ditinggalkan oleh pengunjungnya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Aku beranjak dari tempat berdiriku, namun baru beberap langkah tiba-tiba dikagetkan oleh ringtone hp ditasku. Segera aku buka kotak pesannya, sebuah nama yang masih sangat segar dikepalaku “<i>Syaima Mashriyah” </i>(Syaima gadis Mesir). Lalu kubuka pesan itu, sebuah kalimat sederhana namun memiliki makna yang sangat berarti bagiku. </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“<i>Wallahi, ma thala’at syamsu wa la ghabat illa wadzikruka matrukun bi anfasii” ,</i>( Demi Allah, tidaklah matahari itu terbit dan terbenam, kecuali ingatku akan dirimu melekat dalam jiwaku ). Itulah bunyi pesan dari Syaima.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Setelah membaca sms itu, aku merasakan sebuah perasaan bahagia yang tak terhingga. Segera aku berlari dengan penuh kegembiaraan menyusul teman-temanku yang telah jauh meninggalkanku.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">“Woiiiwww…tungguin aku dong”. Teriakku dari jauhh.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Cairo, 20 September 2010<i><o:p _moz-userdefined=""></o:p></i></div><div class="MsoNormal">By Augush El Bugiesy</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-59074452097933430432010-09-18T14:32:00.002+03:002010-10-04T03:43:42.829+03:00Ibnu Hajar dan Batu ( Kisah teladan dan Motivasi )<div class="MsoNormal"><br />
Ia adalah seorang anak yatim, Ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur 4 tahun dan ibunya meninggal ketika ia masih balita. Di bawah asuhan kakak kandungnya, ia tumbuh menjadi remaja yang cerdas dan iffa ( menjaga diri dari dosa ) dan sangat berhati-hati dalam menjalani kehidupannya serta memiliki kemandirian yang tinggi. Ibnu hajar Al-Asqalani itulah namanya. Beliau dilahirkan pada tanggal 22 sya’ban tahun 773 Hijriyah di pinggiran sungai Nil di Mesir.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Nama asli beliau adalah<span class="apple-style-span"> Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al-Kannani Al-Qabilah yang berasal dari Al-Asqalan. Namun ia lebih masyhur dengan julukan Ibn Hajar Al Asqalani. Itu berawal dari kisah beliau dengan batu yang ia jadikan sebagai awal motivasinya dan keinginannya yang kuat untuk belajar. </span><span class="apple-style-span"> Kisah itu bermula k</span><span class="apple-style-span">etika beliau masih belajar disebuah madrasah, ia terkenal sebagai murid yang rajin namun ia selalu tertinggal jauh dari teman-temannya. Bahkan sering lupa dengan</span><span class="apple-style-span"> pelajaran-pelajaran yang telah di ajarkan oleh gurunya di sekolah yang membuatnya patah semangat dan frustasi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"></span><br />
<span class="apple-style-span"></span><br />
<span class="apple-style-span"></span><br />
<span class="apple-style-span"><a name='more'></a></span><span class="apple-style-span"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span">Beliaupun meminta izin kepada gurunya untuk meninggalkan sekolahnya. Dalam kegundahan hatinya meninggalkan sekolahnya hujan pun turun dengan sangat lebatnya, mamaksa dirinya untuk berteduh didalam sebuah gua. Ketika berada didalam gua pandangannya tertuju pada sebuah tetesan air yang menetes sedikit demi sedikit jatuh melubangi sebuah batu, ia pun terkejut. Beliau pun berguman dalam hati, sungguh sebuah keajaiban. Bagaimana mungkin batu itu bisa terlubangi hanya dengan setetes air. Ia terus mengamati tetesan air itu dan mengambil sebuah kesimpulan bahwa batu itu berlubang karena tetesan air yang terus menerus.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"></span></div><br />
<br />
<div class="MsoNormal">Dari peristiwa itu, seketika ia tersadar bahwa betapapun kerasnya sesuatu jika ia di asah trus menerus maka ia akan manjadi lunak. Batu yang keras saja bisa terlubangi oleh tetesan air apalagi kepala saya yang tidak menyerupai kerasnya batu. Jadi kepala saya pasti bisa menyerap segala pelajaran jika dibarengi dengan ketekunan, rajin dan sabar. Sejak saat itu semangatnya pun kembali tumbuh lalu beliau kembali ke sekolahnya dan menemui Gurunya dan menceritakan pristiwa yang baru saja ia alami. Melihat semangat tinggi yang terpancar dijiwa beliau, gurunya pun berkenan menerimanya kembali untuk menjadi murid disekolah itu.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Sejak saat itu perubahan pun terjadi dalam diri Ibnu Hajar. Beliau manjadi murid yang tercerdas dan malampaui teman-temannya yang telah manjadi para Ulama besar dan ia pun tumbuh menjadi ulama tersohor dan memiliki banyak karangan dalam kitab-kitab yang terkenal dijaman kita skrang ini. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Cat atan: <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">“Kisah Beliau diatas bisa menjadi motivasi bagi kita semua, bahwa sekeras apapun itu dan sesusah apapun itu jika kita betul2 ikhlas dan telaten serta continue dalam belajar niscaya kita akan menuai kesuksesan. Jangan pernah mengeluarkan kata-kata menyerah atau kalah. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ingatlah wahai kawan…</div><div class="MsoNormal">“ <b>Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tapi kegagalan adalah sebuah keberhasilan yang tertunda”</b>. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Dan ketahuilan wahai teman…<b>”Man jadda wajada” </b>siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Dan satu lagi yang perlu kita perhatikan, bahwa kunci dari segala kesuksesan ada pada diri kita sendiri. Ini sejalan dengan firman Allah :<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"> <b>“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai ia sendirilah yang mengubah keadaan mereka sendiri”</b> ( QS. Ar Rad : 11 ). <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Cairo, 18-09-2010<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">By Augush Elbugiesy<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">*Sumber : 60 Biografi Ulama salaf<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-15326339570735411852010-09-10T21:25:00.006+03:002010-10-04T03:42:43.694+03:00Basuh Diribersama dengan terbitnya mentari syawal<br />
takbir dan tahmid menggema dipenjuru dunia<br />
memuji akan kebesaran ilahi<br />
merobek segala tirai kemaafan<br />
<br />
ada rasa tenang menyelimuti jiwa<br />
menyambut hari nan fitri<br />
ketika tangan saling menjulur<br />
berharap ada kata pembasuh diri<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
kepada jiwa yang telah diselimuti noda<br />
jiwa yang penuh rasa khilaf dan salah<br />
menanti segala pintu maaf yang ada<br />
agar tak ada lagi bercak-bercak itu<br />
<br />
yang telah terganti dengan dawai kemenangan<br />
menjadi suci seputih awan<br />
mejadi jernih sebening embun<br />
bersih lahir dan batin<br />
<br />
Cairo, 10-09-2010<br />
By Augush El BugiesySangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-74255788673203808272010-09-02T14:40:00.004+03:002010-10-04T03:42:30.685+03:00Cerita Dimalam Khatamanmalam menjadi saksi<br />
akan kebahagiaan itu kawan...<br />
saat sejuta bintang ada untuk tersenyum<br />
diantara jiwa-jiwa yang haus akan penantian<br />
ketika lantunan-lantunan firman-Nya<br />
menjadi penyejuk hati<br />
alangkah indahnya alunan itu<br />
yang mengalir untuk menggugah hati<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Kawan...aku bahagia...bahagia...<br />
saat kalian hadir dengan sejuta semangat<br />
untuk mengukir sebuah cerita<br />
tentang sebuah keceriaan<br />
akan indahnya anugerah dan cinta-Nya<br />
karena kita ada untuk persaudaraan itu<br />
untuk mengikat sebuah tali silaturahmi<br />
antara aku, kamu dan kalian<br />
<br />
Kawan...aku terharu...terharu...<br />
dan ingin kuputar kembali kisah itu<br />
agar ia menjadi kenangan tak terlupakan<br />
saat canda dan tawa kalian<br />
tak lagi menemaniku<br />
karena terkikis oleh waktu<br />
Inni Uhibbukum Fillah...<br />
<br />
Cairo, 02-09-2010<br />
By Augush El Bugiesy<br />
<div><br />
</div>SangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7605635517371904057.post-22316823934183701622010-08-24T21:00:00.004+03:002010-10-04T03:42:07.571+03:00Ungkapan HatikuDuhai Rabb...<br />
<br />
Saat aku datang dengan penuh kepasrahanku<br />
Saat sebuah pilihan berat menjerat hatiku<br />
<br />
Karunia aku dengan sebuah ketetapan hati<br />
Sebuah hati yang akan menjadi penenang dalam hidupku<br />
Hati yang selalu mengingat akan adanya Engkau<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Duhai Rabb...<br />
<br />
Dzat yang Maha Kuasa<br />
Yang Maha Medengar<br />
Yang Maha Melihat<br />
Yang Maha Mengetahui dalam segala keinginan hatiku<br />
Dengarlah pinta hatiku<br />
<br />
Duhai Rabb...<br />
<br />
Jika mendambanya adalah kesalahan<br />
Merindunya adalah kekeliruan<br />
Janganlah biarkan hati ini terbuai<br />
Dalam keindahan fatamorgana semu<br />
<br />
Duhai Rabb...<br />
<br />
Jika kesempurnaannya bukan untukku<br />
Bawalah ia menjauh dari relung hatiku<br />
Hapuskan khayalanku tentangnya<br />
Dan jangan biarkan jiwaku terlena dalam keindahannya<br />
<br />
Cairo, 24-08-2010<br />
By Augush El BugiesySangMusafirhttp://www.blogger.com/profile/13595045171542501126noreply@blogger.com0